Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi digital menyebut startup bidang pendidikan (education technology/edtech) akan lebih banyak meraup keuntungan dengan merambah pasar kursus dan pelatihan keterampilan.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menyebut untuk tahun depan dan seterusnya tren pendidikan dan kursus daring akan semakin diminati.
"Bukan sekadar kebutuhan, tetapi sudah menjadi keharusan," ujarnya, Selasa (7/12/2021).
Menurutnya, tahun depan pendidikan formal masih akan memakai sistem daring walaupun tidak sepenuhnya. Selain itu sekolah informal seperti kursus dan pelatihan keterampilan tertentu akan semakin mengadopsi sistem daring.
Tesar juga mengatakan edtech akan lebih diuntungkan jika merambah pasar kursus dan berbagai jasa pelatihan. Pada 2022, edtech juga diperkirakan akan semakin banyak yang menyediakan layanan tersebut.
Dia berpendapat kursus daring ke depan harus memiliki kualitas yang sama dengan kursus luring atau tatap muka. Untuk tidak harus disiapkan berbagai fitur dan alat untuk dapat mengejar standar kursus tatap muka.
"Jangan sekadar alih ke daring berbekal video dan kamera," ucap Tesar.
Tesar berharap pemerintah melalui Badan Akreditasi Nasional dan Kemendikbudristek mampu mengkordinir semua platform edtech untuk dapat diuji dan diberikan standarisasi khusus sebagai penyedia layanan kursus daring.
Dia menambahkan, bisnis edtech untuk tahun-tahun ke depan akan semakin menguntungkan karena relatif tidak membutuhkan strategi bakar uang guna menggaet pelanggan dengan banting harga atau promo.
"Menurut saya edtech tidak perlu banyak bakar duit. Karena dia fokus di perbaikan platform dan kualitas pengajaran, bukan promo ke pengguna," ucapnya.
Tantangan ke depan, Tesar melanjutkan, edtech harus mampu menghadirkan berbagai kursus dan pelatihan ke dalam paltform daring tanpa mengurangi kualitasnya.