Pengembangan Startup Lokal, Universitas Dalam Negeri Tak Dilibatkan

Ahmad Thovan Sugandi
Selasa, 7 Desember 2021 | 08:04 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dinilai perlu melibatkan universitas dalam negeri dalam upaya pengembangan startup lokal.

Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang menyayangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang lebih memilih empat universitas asing dalam program HUB.ID.

"Kalau menurut saya seharusnya perguruan tinggi negeri dilibatkan mengembangkan startup dengan perguruan tinggi luar negeri," ujarnya, Senin (6/12/2021).

Menurutnya, kualitas ide bisnis di Indonesia tidak kalah dengan luar negeri. Masalah utama adalah akses ke para investor yang berani mengambil risiko untuk mengucurkan dan ke startup masih terbatas di Tanah Air.

Perguruan tinggi lokal, lanjutnya, diakui memiliki keterbatasan dana untuk menjadi investor. Namun, memiliki kemampuan mendorong agar para mahasiswa memiliki ide bisnis yang tepat dan melakukan pendampingan.

Dianta mengatakan banyak program pengembangan startup yang tersebar di berbagai kementerian, tetapi tidak saling terhubung. Seharusnya ada ekosistem digital antarkementerian yang terbangun.

Dia menuturkan pengembangan startup di lingkungan perguruan tinggi bisa diserahkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Adapun, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk menciptakan tenaga kerja di bidang digital yang mumpuni.

Selanjutnya, Kementerian BUMN fokus untuk memfasilitasi akses pendanaan dan menjadi investor bagi para startup. Sementara, Kemenkominfo cukup fokus kepada penyediaan infrastruktur digital, seperti data center yang masif dan murah dan mendorong agar perusahaan secepatnya 5G.

Sebagai informasi, Kemenkominfo melakukan kerja sama dengan empat universitas di luar negeri untum mengembangkan startup lokal. Kolaborasi tersebut merupakan bagian dari program HUB.ID.

Empat universitas tersebut yaitu National University of Singapore, Tsinghua University China, Oxford University Inggris, dan Harvard Kennedy School di Amerika Serikat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper