Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal berdampak langsung pada startup online travel agent (OTA) kendati mereka sudah lebih siap.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menyebut penerapan PPKM level 3 bisa menimbulkan kerugian terhadap startup OTA.
"Seharusnya penerapan Nataru sudah disosialisasikan oleh pemerintah cukup lama sehingga rilis promo-promo oleh para OTA bisa diantisipasi sebelumnya," ujarnya, Selasa (23/11/2021).
Selama pandemi, lanjutnya, startup OTA telah banyak beradaptasi, sehingga banyak ketentuan layanan yang disesuaikan menjadi lebih fleksibel. Hal tersebut untuk mengantisipasi kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendadak berubah terkait dengan pandemi.
Dia menambahkan penerapan layanan yang fleksibel dari startup OTA bisa menjadikan promo tiket dan layanan yang telah dibeli dapat segera dibatalkan. Uang konsumen juga dapat dikembalikan secara penuh.
Selain itu, Edward mengatakan kalangan investor terutama yang mendanai OTA seharusnya sudah siap akan risiko tersebut.
"Bagian dari dinamika, dan pandemi masih belum selesai, seharusnya mereka tidak kaget," kata Edward.
Ke depan, lanjutnya, investor akan tetap tertarik pada startup OTA. Walaupun mungkin butuh waktu lebih lama untuk pulih seperti sebelum pandemi terlebih dengan pengetatan yang terjadi di seluruh wilayah pada musim liburan.