Bisnis.com, JAKARTA – Meski dianggap memiliki potensi besar untuk dikembangkan di masa mendatang, sejumlah startup logistik, masih mempertimbangkan untuk merambah ke layanan e-fulfillment.
Andi Djoewarsa CMO Ninja Xpress mengatakan, pihaknya menyadari bahwa persaingan industri logistik di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan ke arah yang positif. Hal itu pun dianggap baik untuk bisnis, karena akan terus mendorong timbulnya berbagai inovasi.
“Inovasi penting untuk semakin membuat ekosistem industri logistik di Indonesia lebih baik ke depannya, salah satunya adalah bisnis layanan e-fulfillment,” Ujarnya saat dihubungi secara daring, Jumat (5/11/2021).
Menurut Andi, saat ini Ninja Xpres belum terlibat dalam layanan bisnis e-fulfillment. Namun ke depannya, Ninja Xpress akan berkolaborasi untuk mengembangkan layanan tersebut.
Dia juga menyebut bahwa Ninja Xpress terbuka terhadap berbagai inovasi, terutama dalam membantu mempermudah layanan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Banyaknya pelaku UMKM yang menggunakan layanan Ninja Xpress, katanya, membuat layanan e-fulfillment menjadi penting. Dalam setahun terakhir, Ninja Xpress mendapati lebih dari 400.000 pelaku UMKM aktif menggunakan layanannya.
Ia menambahkan, hingga juni 2021 Ninja Xpress sudah mengirimkan lebih dari 210 juta paket, sehingga dapat diartikan setiap hari perusahaan mengirimkan lebih dari 600,000 paket.
Dia pun memastikan, Ninja Xpress berkomitmen bersama sektor industri lainnya untuk selalu mengedepankan kolaborasi, termasuk kemungkinan adanya layanan e-fulfillment di masa mendatang.
Sementara itu, Key Account Manager J&T Express Iwan Senjaya menyebut, untuk saat ini J&T belum memikirkan terkait penyediaan layanan e-fulfillment, dan masih fokus untuk pengiriman ekspres.
“Namun kami belum tahu untuk ke depannya terkait layanan e-fulfillment. Kami fokus dengan layanan kami yang sudah ada saat ini, terutama pengiriman ekspres,” ucapnya saat dihubungi secara daring.