Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) perlu membangun komunikasi dengan Korea Selatan perihal filing orbit 113 bujur timur.
Koordinasi diyakini dapat membuat kapasitas satelit HTS Telkom nantinya lebih besar. Berdasarkan informasi yang beredar, Telkom bakal meluncurkan satelit HTS berkapasitas 32 Gbps pada kuartal I/2024.
Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan satelit HTS Telkom merupakan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan layanan data berbasis satelit dalam negeri.
Meski kapasitas yang diangkut satelit HTS Telkom diperkirakan tidak besar, tetap berdampak dalam mengurangi ketergantungan terhadap pemain satelit asing.
Ian mengatakan jika kapasitas satelit HTS Telkom ingin diperbesar, perlu berkoordinasi dengan pemerintah Korea Selatan yang saat ini mengoperasikan Koreasat di orbit 113 bujur timur.
“Ada Koreasat yang memiliki filling di Ku Band dan Ka, jadi harus koordinasi, sehingga memang hanya memiliki kapasitas di 32 Gbps,” kata Ian, Rabu (27/10/2021).
Sementara itu Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi mengatakan permintaan terhadap layanan satelit HTS masih tinggi. Kehadiran satelit Satria I dan Satria II, belum cukup memenuhi kebutuhan tersebut.
“Satelit Telkom akan banyak berkontribusi dalam pemenuhan permintaan tadi,” kata Ridwan.
Sekadar informasi, berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, hingga 2023 kapasitas satelit nasional akan mencapai 172 Gbps. Sebanyak 150Gbps berasal dari Satria, sementara itu sisanya 22 Gbps berasal dari satelit lain.
Setelah Satria I mengorbit, pemerintah rencananya akan meluncurkan satelit Satria II dan satelit Satria III. Masing-masing akan mengangkut kapasitas sebesar 300Gbps dan 500Gbps.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperkirakan hingga 2030 Indonesia butuh kapasitas satelit hingga 1 Tbps.