Astronom Tangkap Sinyal Radio dari Planet Luar Angkasa

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 13 Oktober 2021 | 14:55 WIB
Tata Surya/Reuters
Tata Surya/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Astronom untuk pertama kalinya mendeteksi sinyal radio yang muncul dari planet yang mengisyaratkan keberadaan tersembunyinya.

Sinyal diambil menggunakan antena radio paling kuat di dunia, Low-Frequency Array (LOFAR) yang terletak di Belanda.

Sinyal dideteksi oleh Dr Benjamin Pope dari University of Queensland dan rekan-rekannya di ASTRON observatorium nasional Belanda. Para astronom telah mencari planet menggunakan LOFAR selama ini untuk menemukan sumber kehidupan di planet lain selain Bumi.

Para astronom telah mendeteksi sinyal dari 19 katai merah jauh, empat di antaranya paling jelas dipancarkan oleh keberadaan planet yang mengorbitnya. "Kami sudah lama mengetahui bahwa planet-planet di tata surya kita memancarkan gelombang radio yang kuat ketika medan magnetnya berinteraksi dengan angin matahari, tetapi sinyal radio dari planet-planet di luar tata surya kita belum diambil," kata para astronom dalam sebuah penyataan dilansir dari India Today.

Sebelumnya, para astronom hanya mampu mendeteksi bintang-bintang terdekat dalam emisi radio yang stabil sementara segala sesuatu yang lain di langit radio adalah gas antarbintang atau lubang hitam. 

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Astronomy, tim yakin sinyal-sinyal ini berasal dari koneksi magnetik bintang-bintang dan planet-planet yang mengorbit yang tak terlihat, mirip dengan interaksi antara Jupiter dan bulannya, Io.

Dr Joseph Callingham di Universitas Leiden, ASTRON dan penulis utama penemuan tersebut mengatakan, bumi kita sendiri memiliki aurora, umumnya dikenal di sini sebagai cahaya utara dan selatan, yang juga memancarkan gelombang radio yang kuat. Ini berasal dari interaksi medan magnet planet dengan angin matahari.

Para peneliti merancang model untuk mempelajari interaksi medan magnet dengan angin matahari seperti yang terjadi antara Jupiter dan Bulan Io yang menggerakkan aurora di planet terbesar di tata surya. Aurora ini jauh lebih kuat daripada yang kita lihat di Bumi.

Mereka kemudian meningkatkan model untuk mendeteksi emisi radio dari bintang yang jauh.

“Model kami untuk emisi radio dari bintang-bintang kami ini adalah versi Jupiter dan Io yang ditingkatkan, dengan planet yang diselimuti medan magnet bintang, memasukkan material ke dalam arus besar yang sama-sama memberi daya pada aurora terang,” kata tim tersebut.

Tahun cahaya jauhnya, lanjut mereka, merupakan interaksi magnetik ini menunjukkan keberadaan bintang dan planet yang tersembunyi di sistem mereka.

“Kami tidak dapat 100 persen yakin bahwa empat bintang yang kami pikir memiliki planet memang adalah inang planet, tetapi kami dapat mengatakan bahwa interaksi planet-bintang adalah penjelasan terbaik untuk apa yang kami lihat,” kata Dr Pope.

Dia menambahkan bahwa pengamatan lanjutan telah mengesampingkan planet yang lebih masif dari Bumi, tetapi tidak ada yang mengatakan bahwa planet yang lebih kecil tidak akan melakukan ini.

Penemuan tersebut merupakan langkah penting bagi radio astronomi dan berpotensi mengarah pada penemuan planet di seluruh galaksi, para peneliti menunggu peluncuran teleskop radio Square Kilometer Array pada tahun 2029 yang akan "membantu melihat ratusan bintang yang relevan keluar ke jarak yang jauh lebih besar."

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper