Bisnis.com, JAKARTA – Perekrutan sumber daya manusia (SDM) lokal dan akuisisi perusahaan menjadi jalan yang biasa ditempuh pemain global untuk masuk lebih dalam ke pasar dalam negeri.
Strategi tersebut membuat perusahaan global lebih cepat dalam memasarkan produknya karena melibatkan pihak yang paham pasar di suatu negara.
Cara tersebut juga bisa membuat perusahaan rintisan global bersaing dengan perusahaan rintisan lokal, meski startup lokal berstatus sebagai tuan rumah di negaranya.
Managing Partner Ideosource VC & Gayo Capital Edward Ismawan Wihardja mengatakan bahwa perlu pengamatan terhadap pergerakan dari perusahaan rintisan global untuk melihat persaingan startup di sebuah negara.
Kelebihan pemain lokal yang mengetahui situasi pasar di negaranya diantisipasi oleh perusahaan rintisan global dengan merekrut SDM berpengalaman sebagai direksi atau mengakuisisi perusahaan rintisan dalam negeri untuk masuk ke pasar Indonesia.
Langkah itu pun diyakini dapat mempercepat penetrasi produk mereka di pasar baru yang dituju.
“Karena kalau bisnis model luar negeri langsung diterapkan di Indonesia, kemungkinan akan gagal akibat tidak mengerti medan dan budaya di Indonesia,” kata Edward, Senin (11/10/2021).
Edward menjelaskan, langkah itu pun dilakukan oleh perusahaan rintisan nasional yang melakukan ekspansi ke luar negeri. Di sana, perusahaan nasional biasanya merekrut SDM agar layanan yang ditawarkannya bis berkembang dengan cepat.
Sebagai gambaran, Carro, unikorn otomotif di Asia Tenggara, memiliki direksi sebanyak tiga orang dengan latar belakang negara yang berbeda-beda, yaitu Thailand, Indonesia, dan Singapura.
Menurutnya, langkah itu diambil karena ketiga negara tersebut memang merupakan pasar otomotif di Asia Tenggara.
“Rata-rata mereka memang masuk ke pasar tiga negara itu. Jadi kita bicara strategi juga,” kata Edward.
Sementara itu, startup global seperti Alibaba lebih memilih untuk berinvestasi untuk masuk ke pasar Indonesia dibandingkan dengan harus membangun perusahaan dari awal.
Cara itu merupakan jalan tercepat bagi Alibaba untuk bisa tumbuh dan bersaing di dalam negeri.
“Misalnya Alibaba beli Lazada yang saat itu sudah menjadi pesaing dari Tokopedia. Lazada juga sudah hadir di 5 negara, sehingga Lazada nampak menarik bagi Alibaba. Alibaba bisa klaim bahwa mereka sudah masuk ke pasar Asia Tenggara,” kata Edward.