Bisnis.com, JAKARTA - Peta persaingan antara perusahaan rintisan atau startup global dan lokal diperkirakan bakal mengendur ke depan. Pandemi Covid-19 memaksa mereka untuk saling berkolaborasi agar bisa bertahan, bukan bersaing.
Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta Dianta Sebayang memprediksi pada tahun depan peta persaingan lokal dan global akan mengarah pada kerja sama yang saling menguntungkan.
Pandemi telah membuat bisnis perusahaan rintisan - baik lokal maupun global - tertekan. Solusinya adalah bekerja sama agar tetap meraup manfaat di pasar Indonesia.
“Karena dampak pandemi adalah para pemain startup lebih kepada kolaborasi daripada kompetisi yang ketat,” kata Dianta, Senin (11/10/2021).
Dia mengatakan dari sisi pemahaman pasar, perusahaan rintisan dalam negeri memiliki keunggulan, sehingga dapat mendorong produk lebih cepat dan lebih dalam ke pasar, dibandingkan dengan perusahaan global.
Hanya saja, dari sisi permodalan, perusahaan rintisan lokal tidak berkutik. Mereka kesulitan memperoleh dukungan pendanaan dari investor lokal, sehingga butuh dukungan pemain global.
“Untuk mempertahankan pangsa pasar membutuhkan modal yang kuat,” kata Dianta.
Dianta juga memperkirakan kolaborasi akan terjadi di seluruh sektor, dengan tiga sektor teratas yang akan terjalin kolaborasi yaitu sektor pendidikan, finansial teknologi dan kesehatan.