Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan bergerak (mobile banking) dan dompet digital hakikatnya dapat menjadi solusi untuk mengatasi mahalnya harga tarif layanan telekomunikasi di daerah 3T. Hanya saja, pemangku kepentingan harus meningkatkan literasi digital masyarakat di 3T untuk mewujudkan hal itu.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura menilai pemanfaatan perbankan bergerak dan dompet digital dapat menjadi solusi untuk mengatasi mahalnya tarif layanan telekomunikasi - panggilan suara dan data - di desa-desa terpencil.
Menurutnya, harga pulsa dan paket data di perbankan bergerak dan dompet digital di Papua Barat, dengan di Pulau Jawa sama.
“Kalau beli pulsa di aplikasi sudah tidak ada perbedaan harga. Masalah literasi saja, ketika mereka paham menggunakan digital, tarif terasa lebih murah,” kata Tesar, Minggu (10/10/2021).
Senada, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menambahkan belum semua desa di daerah 3T terhubung dengan internet cepat.
Bahkan internet yang ada saat ini, kualitasnya masih tertinggal jauh dengan di Pulau Jawa dan perkotaan yang sebagian besar kecepatan internetnya bisa mencapai belasan atau puluhan Mbps. Adapun di daerah 3T maksimal kecepatan internet hanya 6 Mbps.
“Edukasi dan literasi masih minim, baik pemanfaatan internet dan perbankan,” kata Heru.