UE Ajukan Aturan Harmonisasi Pengisi Daya, Penjualan Apple Akan Terdampak

Andi M. Arief
Sabtu, 25 September 2021 | 21:48 WIB
Apple. /Bloomberg
Apple. /Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Uni Eropa (UE) akan mengajukan empat peraturan terkait penjualan kabel dan pengisi daya alat elektronik. Peraturan tersebut dinilai akan memukul penjualan produk Apple di Eropa.

Peraturan tersebut akan berlaku bagi pengisi daya dan komponen pengisi daya telepon pintar, tablet, kamera, penyuara jemala atau headphone, pengeras suara portabel, dan konsol permainan video.

"Jika legislasi tersebut disetujui, periode transisi akan diberikan pada produsen [pengisi daya dan kabel pengisi daya] selama 24 bulan untuk mematuhi peraturan UE," seperti tertulis pada laman resmi GSMArena, Sabtu (25/9/2021).

Pengajuan peraturan tersebut perlu diadopsi oleh parlemen dan dewan UE. Harmonisasi kualitas pengisi daya menjadi aturan utama dalam legislasi yang kini diajukan.

Pertama, harmonisasi pengisi daya untuk peralatan elektronik. Maksud dari legislasi tersebut adalah jenis pengisi daya yang boleh beredar di pasar Eropa adalah USB-C.

Kedua, harmonisasi teknologi pengisian daya cepat. Aturan tersebut dinilai akan menghambat produsen untuk membatasi kecepatan pengisian daya.

"[Peraturan tersebut] akan membantu memastikan kecepatan pengisian daya sama saat menggunakan pengisi daya yang kompatibel dengan alat elektronika," seperti tertulis di GSMArena.

Ketiga, memisahkan penjualan pengisian daya dari penjualan alat elektronik. Dengan kata lain, konsumen dapat membeli pengisi daya terpisah dari alat elektronik tertentu.

Berdasarkan Komisi UE, konsumer pengisi daya menghabiskan dana senilai €2,4 miliar per tahun di luar pembelian alat elektronik. Sementara itu, pengisi daya berkontribusi sekitar 11.00 ton ke total limbah elektronik benua Eropa.

Dengan demikian, aturan tersebut diharapkan dapat menghemat pengeluaran konsumen di Eropa hingga €250 juta per tahun dari pembelian pengisi daya yang tidak perlu. Adapun, konsumen pengisi daya Eropa umumnya memiliki tiga pengisi daya, tetapi hanya menggunakan dua pengisi daya setiap harinya.

Keempat, peningkatan informasi pengisi daya ke konsumen. Produsen nantinya perlu memberikan informasi terkait kecepatan pengisi dan apakah pengisi daya tersebut merupakan pengisi daya cepat.

Jika pengajuan regulasi tersebut disetujui, sebagian produsen perlu meningkatkan kecepatan pengisian daya produk pengisi dayanya. Saat ini, pengisi daya besutan produsen di China berkompetisi dalam kecepatan pengisi daya.

Di sisi lain, produsen yang akan sangat terdampak dari peraturan ini adalah Apple. Pasalnya, Apple harus mengubah jenis pengisi dayanya dari Lightning ke USB-C.

Sebagian pengisi daya produk Apple seperti Macbook dan iPad telah beralih ke jenis USB-C. Walakin, produk Apple seperti iPhone dan AirPods masih menggunakan kabel Lightning.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper