Bisnis.com, JAKARTA — Grab, perusahaan yang memiliki layanan pesan antar makanan, merilis Laporan Tinjauan Industri Pengiriman Makanan 2021.
Bekerja sama dengan Euromonitor International, laporan tersebut menyebutkan bahwa sebanyak 41 persen tingkat kepuasan konsumen dalam memesan makanan lewat aplikasi pesan antar makanan dipengaruhi oleh promosi.
Meski demikian, itu bukan faktor tertinggi. Faktor tertinggi yang memengaruhi kepuasan konsumen di Asia Tenggara dalam memesan makan lewat aplikasi menurut laporan tersebut adalah kecepatan pengantaran 51 persen dan variasi pilihan makanan 45 persen.
Tidak hanya itu, pada 2025, angka penjualan makanan siap saji secara keseluruhan di kawasan Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$170,5 miliar. Jumlah masyarakat kelas menengah dan jumlah adopsi ponsel pintar di kota-kota Tingkat 2 mempengaruhi proyeksi tersebut.
Menanggapi tren ini, Group Managing Director for Operations Grab Russell Cohen mengatakan mayoritas transaksi pesan antar makanan daring saat ini berasal dari kota-kota terbesar di Asia Tenggara.
Dengan peningkatan infrastruktur dan konektivitas, Grab percaya bahwa gelombang pertumbuhan berikutnya akan datang dari kota-kota kecil.
“Posisi terdepan kami di bidang mobilitas, pengantaran makanan, dan pembayaran dompet digital memberikan Grab keunggulan untuk menangkap peluang besar di hadapan kami,” kata Russel dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (9/9).
Dia menambahkan Grab akan terus berinvestasi dalam teknologi untuk menurunkan keseluruhan biaya pengantaran dan biaya yang dikeluarkan untuk melayani konsumen, agar layanan pengantaran on-demand menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses lebih banyak orang.
Dalam pengumuman pendapatan (Earning Announcement) Grab baru-baru ini, Grab melaporkan GMV GrabMart pada kuartal I/2021, meningkat 21 persen kuartal ke kuartal dibandingkan dengan kuartal IV/2020, dan 36 kali lebih tinggi dibandingkan kuartal I/2020.
Russel mengatakan pandemi telah mempercepat pergeseran perilaku konsumen untuk membeli makanan dan bahan makanan secara daring. Namun, penetrasi pengantaran bahan makanan daring sangat rendah di kawasan Asia Tenggara, hanya di atas 1 persen di sini dibandingkan dengan 8 persen di China dan 9 persen di Amerika Serikat.
“Strategi kami untuk GrabMart adalah melayani pasar masal, dan hal inilah yang menjadi pembeda utama kami,“ kata Russel.