Ini Deretan Kelemahan PeduliLindungi, Salah Satunya Bikin Hape Lemot

Rezha Hadyan
Rabu, 8 September 2021 | 06:07 WIB
Warga menggunakan aplikasi PeduliLindungi di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Sabtu (28/8/2021). Kementerian Perhubungan menyatakan penerapan aplikasi PeduliLindungi?untuk perjalanan transportasi di moda darat, laut, udara dan perkeretaapian akan dilaksanakan secara serentak mulai hari ini untuk menekan penyebaran COVID-19./ANTARA FOTO-Dhemas Reviyanto
Warga menggunakan aplikasi PeduliLindungi di kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Sabtu (28/8/2021). Kementerian Perhubungan menyatakan penerapan aplikasi PeduliLindungi?untuk perjalanan transportasi di moda darat, laut, udara dan perkeretaapian akan dilaksanakan secara serentak mulai hari ini untuk menekan penyebaran COVID-19./ANTARA FOTO-Dhemas Reviyanto
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Aplikasi PeduliLindungi yang digunakan oleh pemerintah untuk pelacakan Covid-19 belakangan ini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Tidak hanya soal potensi kebocoran data, masyarakat juga mengeluhkan berbagai masalah yang timbul dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi tersebut kerap mengalami masalah saat akan memindai barcode atau kode quick response (QR) untuk mendapatkan akses masuk ke tempat umum. Beberapa pengguna juga mengeluhkan mereka kesulitan masuk atau log-in ke dalam aplikasi.

Mereka yang berhasil log-in dan tak menemui hambatan saat memindai kode QR bukan berarti sudah terbebas dari masalah. Tak sedikit pengguna yang mengeluh baterai ponsel mereka lebih cepat habis setelah dipasang aplikasi PeduliLindungi.

Ada pula pengguna yang mengeluh kinerja ponselnya melambat setelah memasang aplikasi tersebut, terutama mereka yang menggunakan ponsel keluaran lama dengan kapasitas RAM terbatas.

Tentu saja, ini menjadi permasalahan yang harus segera diselesaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. selaku pengembang aplikasi. Pasalnya, saat ini masyarakat dipaksa untuk menggunakan aplikasi tersebut untuk beraktivitas di tempat-tempat umum.

Analis media sosial sekaligus Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkapkan aplikasi PeduliLindungi punya beberapa kelemahan yang harus segera diperbaiki oleh pengembangnya. Salah satu yang paling krusial adalah terus-menerus meminta akses lokasi perangkat pengguna walaupun sedang tidak digunakan.

"Aplkasi ini terus-menerus meminta akses lokasi, terutama akses GPS [global positioning system] walaupun sedang tidak digunakan. Tidak bisa diganti setelannya menjadi [meminta] akses lokasi ketika digunakan saja. Aplikasi ini juga bolak-balik memberikan notifikasi," katanya kepada Bisnis melalui sambungan telepon belum lama ini.

Ismail menilai aplikasi PeduliLindungi seharusnya dibuat seperti aplikasi pada umumnya yang bisa diatur akses lokasi dan akses lainnya oleh pengguna. Dengan demikian, pengguna tak merasa seperti diawasi atau dipantau terus menerus pergerakannya oleh pemerinah lewat aplikasi ini.

"Serasa dipantau kita lagi pergi ke mana, di mana. Seharusnya kalau misalnya mau ke mal, ya sudah akses lokasi atau GPS menyala di sana saja ketika aplikasi kita gunakan. Kalau sedang tidak kita gunakan [aplikasinya] seharusnya tidak minta akses," ujarnya.

Ismail juga mempertanyakan mengapa aplikasi PeduliLindungi meminta akses kamera dan penyimpanan perangkat, termasuk ketika sedang tidak digunakan. Tentunya, hal itu membuat dirinya khawatir akan keamanan data yang tersimpan dalam perangkatnya.

Karena itu, dia memutuskan untuk menggunakan trik khusus ketika menggunakan aplikasi tersebut. Ketika harus menggunakan PeduliLindungi saat keluar rumah, maka dia akan mengunduh aplikasi. Jika urusan selesai, dia lantas menghapusnya kembali.

Ismail merasa belum yakin terkait keamanan data yang direkam di PeduliLindungi. Terlebih, informasi terbaru aplikasi eHAC telah ramai diberitakan karena adanya dugaan kebocoran data.

"Tetapi itu ya karena saya jarang keluar. Buat yang sering keluar rumah tentunya tidak praktis. Karena nantinya harus isi-isi data atau log-in lagi," ujarnya.

Adapun, untuk mereka yang sering menggunakan aplikasi tersebut cara praktis yang bisa dilakukan adalah dengan memaksa aplikasi berhenti atau Force Stop untuk pengguna Android. Sementara itu, untuk pengguna iOS cara yang bisa dilakukan adalah Offload Unused Apps.

Offload Unused Apps juga bisa dilakukan untuk menghemat kapasitas penyimpanan perangkat.

Sebagai catatan, Offload Unused Apps adalah fitur yang dihadirkan Apple untuk menghapus aplikasi yang jarang digunakan oleh pengguna pada perangkat iPhone atau iPad. Berbeda dengan hapus biasa, fitur tersebut memungkinkan pengguna tetap menyimpan data terkait aplikasi yang dihapus beserta dengan pengaturannya di perangkat mereka.

Alhasil, ketika kalian mengunduh aplikasi kembali, semua pengaturan dan data yang ada sebelumnya bisa langsung digunakan. Bahkan posisi ikon aplikasi yang mendapatkan pengaturan Offload Unused Apps di iOS 14 juga tidak dihapus.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rezha Hadyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper