Bisnis.com, JAKARTA – OVO menuturkan strateginya untuk menjadi platform pembayaran digital unggulan usai dikenal oleh 96 persen responden Indonesia berdasarkan survei Kadence International Indonesia.
Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit mengatakan sebagai perusahaan fintech yang murni dibangun untuk melayani masyarakat Indonesia. Sejak awal OVO dirancang sebagai solusi pembayaran universal yang dapat digunakan di manapun.
“Hal ini didukung oleh pendekatan OVO yang terbuka untuk berkolaborasi dengan semua pihak secara open ecosystem strategy,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (1/9/2021).
Harumi menjelaskan jika pendekatan tersebut memungkinkan pihaknya memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna OVO.
Hal itu terlihat dari hasil survei Kadence International Indonesia baru-baru ini yang menyebutkan OVO sebagai platform pembayaran digital yang paling banyak digunakan di Indonesia, baik secara online maupun offline.
Berdasarkan data Kadence International Indonesia, pengguna aktif OVO mendominasi dengan perolehan skor sebesar 71 persen. Meskipun mampu meraih prestasi lebih unggul dari platform pembayaran digital lainnya, OVO juga masih menemukan beberapa tantangan dan hambatan.
Sebagaimana diketahui, masyarakat masih banyak menggunakan uang tunai. Hal itu menjadi tantangan utama pertumbuhan penggunaan transaksi digital.
Namun Harumi menilai tantangan tersebut sebagai suatu peluang pertumbuhan yang dapat diraih bersama. Perlahan, hal itu akan diwujudkan melalui upaya sosialisi dan edukasi yang berkelanjutan.
Untuk itu, OVO berkomitmen untuk terus mendorong inklusi keuangan melalui solusi pembayaran digital dan layanan finansial yang sesuai dan tepat sasaran.
“OVO berterima kasih atas kepercayaan masyarakat yang semakin sering menggunakan OVO, sejalan dengan manfaat yang dirasakan dan juga pergeseran perilaku konsumen yang dipicu pandemi,” ujarnya.