Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) mengungkapkan tidak sembarang calon unikorn mendapat suntikan modal dari MCI.
Faktor manfaat finansial dan peluang sinergi yang akan terbangun dengan Mandiri Group menjadi pertimbangan MCI dalam berinvestasi ke perusahaan teknologi.
“Semua investasi kami baik unikorn atau bukan, kami harapkan bisa membawa manfaat finansial [return] dan juga sinergi [kolaborasi dengan bisnis Mandiri Group],” kata CEO MCI Eddi Danusaputro kepada Bisnis.com, Selasa (24/8/2021).
Eddi mengatakan hingga saat ini MCI telah berinvestasi kepada dua perusahaan unikorn yaitu GoTo dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA). MCI belum dapat membeberkan rencana investasi ke depan karena masih terus dimatangkan.
Dalam mendorong perusahaan calon unikorn untuk menjadi unikorn, kata Eddi, membutuhkan kerja keras dan dukungan dari segenap pemangku kepentingan. Tidak dapat dinilai pada awal investasi.
“[jumlah portofolio calon unikorn di MCI?] ada beberapa yang valuasinya akan lebih dari US$200 juta,” kata Eddi.
Sekadar informasi, pada November 2020 diketahui MCI telah berinvestasi dengan total nilai mencapai Rp1 triliun kepada 14 perusahaan rintisan. Pada platform peer-to- peer (P2P) lending, MCI telah berinvestasi di Amartha, Crowde, KoinWorks, dan Investree. Untuk pembayaran, investasi MCI telah dilakukan di platform LinkAja, Yokke, PTEN dan DAM.
Sementara itu untuk teknologi solusi bisnis, investasi MCI dilakukan di Mekari, PrivyID, Cashlez, Gojek, Iseller dan Halofina.