Sejumlah Fintech Mulai IPO, Amvesindo: Ekosistem Makin Dipercaya

Akbar Evandio
Selasa, 3 Agustus 2021 | 18:30 WIB
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi sejumlah perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi finansial (tekfin/fintech) yang melantai di bursa diyakini akan menyehatkan ekosistem di sektor tersebut. Bahkan, makin dipercaya.

Untuk diketahui, platform kredit digital, Kredivo berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di bursa Amerika Serikat (AS) Nasdaq pada 2022.

Rencana IPO bakal dieksekusi setelah induk usaha Kredivo, FinAccel melakukan aksi merger dengan perusahaan investasi global AS, VPC Impact Acquisition Holdings II (VPCB) dengan perkirakan valuasi ekuitas pro-forma akan mencapai US$2,5 miliar atau setara Rp35,8 triliun dengan asumsi tidak ada penebusan.

Sebelumnya, PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (Cashlez) turut melakukan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada Mei 2020.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan IPO merupakan salah satu opsi bagi perusahaan rintisan untuk meningkatkan status bisnisnya.

“Kunci dari IPO adalah mendapatkan pendanaan dari jalur publik dan memberikan kepercayaan bagi mitra, pelanggan, dan lainnya terhadap transparansi [keuangan] perusahaan,” katanya, Selasa (3/8/2021).

Lebih lanjut, dia menjelaskan langkah IPO ini justru akan bermanfaat bagi pemain tekfin, khususnya berbasis pinjaman (lending) atau kredit digital yang membutuhkan kepercayaan baik bagi pemberi pinjaman maupun peminjam.

Hal ini disebabkan, pengguna nantinya akan melihat secara rinci terhadap laporan keuangan dari tekfin tersebut sehingga meningkatkan kepercayaan antara kedua belah pihak.

Tidak hanya itu, dia mengatakan arah ekosistem tekfin lebih tergantung dari model bisnis dan ukuran perusahaan, di mana pertumbuhan dan pangsa pasar akan menjadi kunci minat para investor capital market.

“Selama bisnis model, pangsa pasar, dan tingkat keamanan terjaga maka ekosistem [tekfin] akan tetap baik. Bahkan, transparansi makin membuat tekfin yang go-public menjadi lebih dipercaya dan makin besar ke depan,” ujarnya.

Edward melanjutkan, untuk pemain baru pemodal juga akan tetap melirik pelaku yang memiliki inovasi pengembangan model bisnis yang bisa memperluas jangkauan pasar inti dan segmen yang berdekatan sesuai pangsa pasar masing-masing.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper