Masyarakat Melek Investasi, Wealthtech Makin Tuai Berkah

Akbar Evandio
Senin, 2 Agustus 2021 | 06:49 WIB
Ilustrasi investasi/Istimewa
Ilustrasi investasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan di bidang teknologi manajemen kekayaan (wealthtech) meyakini kebutuhan masyarakat terhadap sarana instrumen investasi menjadi penopang pertumbuhan industri ini.

Direktur Sinarmas Sekuritas Ferita Tanudjaja mengatakan seiring antusiasme investor muda Indonesia yang jumlahnya terus bertumbuh, PT Sinarmas Sekuritas meluncurkan aplikasi investasi SimInvest untuk melayani kebutuhan berinvestasi tersebut.

Dia menyebutkan para pengguna baru dapat menikmati berbagai bonus, contohnya dana awal Rp100.000 pada rekening dana nasabah (RDN). Adapun, pada setiap transaksi di platform tersebut mereka juga akan menerima poin yang dapat ditukarkan di merchant yang bekerjasama dengan Star Poin.

“Kami senang melihat antusiasme investor ritel, khususnya investor muda Indonesia, oleh karena itu kami ingin melayani segmen ini dengan lebih baik lagi dengan meluncurkan aplikasi SimInvest ini,” ujarnya baru baru ini.

Lebih lanjut, dia menjelaskan SimInvest mobile yang dapat diunduh dari Google Play Store atau App Store memungkinkan investor berinvestasi saham dan reksa dana sekaligus dari satu platform.

Dia berharap, melalui aplikasi tersebut nasabah dapat dengan mudah mendaftar, serta mudah berinvestasi baik saham maupun reksadana. Selain itu, nasabah dapat dengan mudah melakukan pemesanan, memantau history dan portfolio, serta mengatur watchlist yang bisa disesuaikan sendiri.

“Saat ini, ketepatan memilih instrumen investasi penting dilakukan untuk memahami tujuan investasi dan melakukan perencanaan matang,” katanya.

Sementara itu, Co-Founder GajiGesa Vidit Agrawal pun mengatakan teknologi kekayaan ke depan akan turut diminati perusahaan, lantaran setiap entitas ingin memberikan manfaat yang lebih bagi karyawannya.

Alhasil, perusahaan pun berfokus menyasar segmen pengelolaan gaji karyawan dengan menghadirkan fitur Earned Wages (EWA) yang memungkinkan para karyawan dapat menerima pembayaran pro-rata lebih awal dari perusahaan.

"Prinsip utama kami adalah menciptakan nilai tambah yang kongkrit di lapangan, terutama bagi karyawan yang bekerja secara gigih, tetapi tidak pernah mendapatkan credit scores oleh lembaga finansial atas usaha dan waktu yang mereka luangkan," katanya.

Untuk diketahui, EWA merupakan pembayaran kepada karyawan berdasarkan hasil jam kerja dan merupakan hak karyawan atas kerja kerasnya.

Dia menjelaskan kelebihan utama menggunakan GajiGesa adalah fleksibilitas yang ditawarkan dan dapat diakses kapan saja di mana saja dan secara waktu nyata.

Vidit berharap platformnya dapat menawarkan kas yang sehat dan menjaga kestabilan perusahaan dan karyawan dapat mendapatkan gaji lebih awal hingga dapat mengurangi ketergantungan karyawan untuk pinjaman tenor pendek dan mengurangi stres finansial yang mereka hadapi.

Penyebabnya, dia melihat saat ini di Indonesia masih banyak perusahaan yang belum menggunakan teknologi untuk pengelolaan gaji sehingga banyak pekerjaan administrasi terkait pembayaran gaji masih dilakukan secara manual.

Riset GajiGesa menemukan 60 persen karyawan dalam 10 terakhir di Indonesia lebih memilih untuk mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan informal atau yang lebih dikenal sebagai rentenir, khususnya pegawai yang memiliki pendapatan di bawah Rp10 juta lebih rentan untuk mengajukan pinjaman kepada rentenir.

"Riset dan wawancara kami di berbagai daerah di Indonesia mengungkapkan 80 persen—90 persen alasan pegawai tidak bahagia di tempat kerjanya adalah stres finansial yang menyebabkan mereka tidak nyaman bekerja dan bahkan menurunkan produktivitas mereka," katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper