Peran Manajemen Kekayaan Makin Dibutuhkan, Investor Makin Lirik Wealthtech

Akbar Evandio
Senin, 2 Agustus 2021 | 01:00 WIB
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petugas menunjukkan mata uang dolar AS dan rupiah di Money Changer, Jakarta, Senin (19/4/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Investor diyakini makin melirik startup di bidang teknologi manajemen kekayaan (wealthtech) hingga akhir 2021.
 
Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan potensi investor untuk menyuntikan dana selaras dengan peran manajemen kekayaan yang makin dibutuhkan dengan makin besarnya peran teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.
 
“Selain itu, behaviour milenial dan Generasi Z juga menunjukkan wealthtech makin relevan dan dibutuhkan saat ini,” ujarnya, Minggu (1/8/2021)
 
Menurut Edward, perusahaan rintisan di bidang teknologi kekayaan terbukti bisa tumbuh cepat. Hal ini terlihat dari kebiasaan menabung masyarakat yang mulai berpindah ke teknologi karena menjamin kemudahan.
 
Tidak hanya itu, beberapa pemain turut terhubung dengan berbagai macam dompet digital yang sudah sehari-hari diadopsi masyarakat. Selain itu, aplikasi wealthtech membantu memberikan pendapatan lebih tinggi sesuai penyesuaian profil risiko yang biasanya ditentukan pada saat memakai aplikasi tersebut.
 
Ke depan, Edward meyakini tantangan dan peluang terletak di mudahnya aplikasi dipergunakan, tampilan dan kegunaan aplikasi yang sesuai dengan kebiasaan pengguna, serta terintegrasinya aplikasi dengan berbagai macam instrumen finansial yang tersedia di manajemen aset seperti reksa dana, obligasi, pasar uang, dan lainnya.
 
“Kerja sama dengan bank digital juga menjadi peluang besar bagi sektor ini,” sambungnya.
 
Sekadar informasi, perusahaan berbasi teknologi manajemen kekayaan (wealthtech) merupakan platform inisiatif dan alat digital yang fokus pada pengelolaan investasi, tabungan, dan pengelolaan keuangan masyarakat.
 
Teknologi manajemen kekayaan bertugas untuk menganalisis keuangan personal seseorang, mengakses profil risiko, serta menentukan portofolio investasi dan mengelolanya.
 
Berdasarkan laporan CBInsight, di tingkat Asia, pendanaan terhadap perusahaan teknologi kekayaan mengalami peningkatan 2,893 persen pada kuartal I/2021 dibandingkan kuartal IV/2020. Dengan nilai total US$449 juta pada kuartal I/2021.
 
Sementara itu, data Statista menyampaikan berdasarkan jenisnya, distribusi pendanaan dari investor terhadap perusahaan di bidang teknologi kekayaan lebih menyasar ke platform investasi yang mencapai 52,32 persen. Adapun untuk aplikasi yang fokus ke perencanaan keuangan, minat suntikan dana berada di angka 28,57 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Annisa Margrit
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper