Luhut Bilang Awasi Masyarakat Lewat Teknologi, Ini Kata Google Soal Privasi

Newswire
Jumat, 16 Juli 2021 | 19:30 WIB
Fitur untuk melihat protokol kesehatan sebuah tempat di Google Maps. /blog.google.com
Fitur untuk melihat protokol kesehatan sebuah tempat di Google Maps. /blog.google.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pergerakan masyarakat saat PPKM Darurat dipantau melalui perangkat teknologi dan satelit. Dia menyebut perangkat itu adalah Facebook Mobility, Google Traffic, serta Satelit NASA dan NOAA dari Amerika Serikat.

Saat itu Luhut menyebut pemantauan dilakukan untuk bisa mengukur kebijakan yang sudah diambil menghadapi Covid-19 varian delta. Varian itu hingga kini dikenal sebagai yang paling agresif dan mulai dominan di banyak bagian dunia, diduga termasuk di Indonesia. 

Adapun raksasa teknologi Google telah menghadirkan laporan mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19. Laporan yang bisa diakses melalui laman resmi Google itu bertujuan memberikan analisis mengenai perubahan apa saja yang terjadi akibat penerapan kebijakan melawan penyakit menular tersebut.

Lantas apakah hak tersebut melanggar privasi masyarakat? 

Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan memastikan bahwa laporan mobilitas masyarakat dikembangkan dengan tetap mematuhi protokol yang ketat dan melindungi privasi pengguna. “Informasi identitas pribadi seperti lokasi, kontak, atau pergerakan individu tidak akan tersedia dengan cara apapun,” katanya, mengutip Tempo, Jumat (16/7/2021).

Analisis dalam laporan tersebut, disebutnya dibuat menggunakan data yang digabungkan juga didesain anomin dari setiap pengguna yang mengaktifkan setelan Histori Lokasi. Pengguna yang mengaktifkan Histori Lokasi dapat memilih untuk menonaktifkannya kapan saja dari akun Google mereka.

"Pengguna juga selalu dapat menghapus data Histori Lokasi, secara langsung dari Linimasa mereka," kata Feliciana.

Ditambahkannya, Google menggunakan teknologi anonimisasi kelas dunia yang sama dengan yang digunakan di produknya setiap hari untuk menjaga privasi serta keamanan data aktivitas pengguna. Ini mencakup penggunaan privasi diferensial, yang menambahkan sinyal gangguan dalam suatu sistem atau derau buatan ke set data Google.

“Hal itu memungkinkan kami untuk membuat analisis tanpa mengidentifikasi setiap pengguna,” katanya.

Menurut Feliciana, laporan mobilitas oleh Google ini akan tersedia dalam waktu terbatas. “Selama masih memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berwenang di bidang kesehatan masyarakat untuk menghentikan penyebaran Covid-19,” katanya.

Menurut Feliciana, hasil laporan ini memetakan berbagai tren pergerakan dari waktu ke waktu. Pergerakan itu berdasarkan geografi, di berbagai kategori tempat seperti retail dan rekreasi, toko bahan makanan dan apotek, taman, pusat transportasi umum, tempat kerja, dan area permukiman.

Lebih jelasnya, setiap laporan mobilitas masyarakat diuraikan menurut lokasi dan menampilkan perubahan jumlah kunjungan ke tempat-tempat seperti toko bahan makanan dan taman. Google sedang berupaya untuk menambahkan lebih banyak negara, wilayah, dan bahasa dalam beberapa minggu ke depan. “Ini adalah rilis awal dan laporan akan diperbarui secara rutin.”

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper