Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas peleburan produk oleh operator seluler diyakini dapat membuat proses penafiran menjadi lebih sederhana. Proses tersebut berdampak pada kenyamanan pelanggan saat membeli paket layanan.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan peleburan banya produk menjadi satu, merupakan langkah tepat yang dilakukan operator. Dirinya telah mengusulkan hal tersebut sejak lama. Menurutnya dengan menyatukan beberapa merek menjadi satu, terjadi penyederhanaan penarifan yang membuat pelanggan makin mudah dalam menghitung pengeluaran untuk belanja paket.
“Simplifikasi penarifan membuat konsumen lebih mudah mempelajari dan menghitung pengeluarannya saat menggunakan paket,” kata Heru, Jumat (25/6/2021).
Heru juga menilai ke depan layanan operator lebih sederhana, sehingga pelanggan tidak terlalu pusing dalam membeli paket layanan. Adapun mengenai tantangan yang bakal dihadapi, kata Heru, ihwal edukasi ke masyarakat dan mengonversi produk lama ke produk baru. Keduanya butuh waktu, tetapi tidak terlalu lama.
“Tantangannya adalah konversi dari produk lama ke produk baru, dan ini perlu edukasi ke masyarakat pengguna,” kata Heru.
Sebelumnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melebur produk simPATI, Kartu AS dan Loop menjadi Telkomsel Prabayar dan produk kartu Halo menjadi Telkomsel Halo. Peleburan ini bersamaan dengan peresmian logo baru Telkomsel.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan di usia Telkomsel yang lebih dari seperempat abad, Telkomsel berkomitmen untuk terus beradaptasi dan relevan menjadi perkembangan zaman. Pembaharuan Telkomsel makin memperkuat visi dan misi perusahaan dalam membuka semua peluang bagi masyarakat untuk dapat #BukaSemuaPeluang, dengan memaksimalkan potensi mereka di segala aspek kehidupan.
Sekadar informasi, pada 2020 jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 169.542 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut sebanyak 6,4 juta pelanggan merupakan pelanggan pascabayar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel