Telkom Bangun Infrastruktur Telekomunikasi di 63 Desa Tertinggal

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 15 Juni 2021 | 13:52 WIB
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) berupaya memangkas kesenjangan digital dengan menghadirkan akses internet yang layak di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Tercatat sepanjang kuartal I/2021, perusahaan telkomunikasi pelat merah itu telah membangun infrastruktur telekomunikasi di 63 desa di Jawa Barat yang termasuk dalam kawasan 3T.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan perusahaan terus berupaya meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat dengan menghadirkan infrastruktur telekomunikasi terbaik di tengah masyarakat.

Pada periode Januari-Maret 2021, Telkom sudah membantu pengadaan akses internet yang layak bagi 63 desa 3T di Jawa Barat. Pengadaan akses internet ini bernilai total Rp1,5 miliar, dengan rincian bantuan pengadaan teknologi serat optik untuk 30 desa, dan internet kecepatan tinggi berbasis satelit bernama Mangoesky di 33 desa.

“Penyediaan Mangoesky kami lakukan untuk menjamin kesetaraan peluang bagi masyarakat mengakses layanan internet yang layak di manapun mereka berada,” kata Ririek dalam siaran pers, Selasa (15/6/2021).

Ririek menambahkan digitalisasi atau pemanfaatan teknologi komunikasi bukan hanya milik masyarakat kota. Seluruh masyarakat berhak merasakan manfaat dari internet cepat.

“Kami berkomitmen terus mengembangkan kualitas dan kecepatan jaringan bagi masyarakat, agar semakin banyak insan yang bisa go digital, go modern, dan go global,” kata Ririek.

Selain menghadirkan infrastruktur telekomunikasi, pada triwulan I/2021 Telkom juga telah menyalurkan bantuan fasilitas pendidikan berupa pengadaan komputer senilai total Rp1 miliar untuk 33 lembaga pendidikan di Jawa Barat.

Telkom telah meresmikan penyediaan Laboratorium Fiber Optic di SMK Al-Ikhwan, Tasikmalaya. Pembangunan tersebut merupakan dukungan Telkom untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Ririek mengatakan pada era digital dan revolusi industri 4.0 saat ini, kapabilitas serta pemahaman masyarakat mengenai teknologi harus ditingkatkan. Karena itu, keberadaan laboratorium fiber optic menjadi penting untuk menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri kini dan nanti.

Selain menyumbangkan laboratorium fiber optic, pada kesempatan yang sama Telkom juga membantu pengadaan fasilitas pendidikan seperti material Fiber to The Home (FTTH), alat ukur optik, serta alat sambung optik untuk sekolah tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper