Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan saat ini sedang mempersiapkan deployment jaringan telekomunikasi 5G agar ekosistem lebih siap. Hingga saat ini tercatat sudah melakukan 12 kali uji coba 5G.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate menegaskan Indonesia tidak tertinggal dari negara lain, karena banyak negara baru memulai implementasi 5G. Contohnya, Singapura yang kini deployment konektivtas 5G baru di kisaran 2 persen, sementara di Filipina berada di kisaran 0,9 persen.
“Banyak negara yang sudah melakukan implementasi 5G, iya betul, tetapi tidak secara massif. Jadi, masih di tahap yang sangat awal semuanya. Kita pun di sini sudah melakukan, kalau saya tidak salah 12 kali trial 5G," kata Johnny dalam siaran pers, Kamis (29/4/2021).
Dia menuturkan Indonesia bukan tertinggal tetapi sedang mempersiapkan agar ekosistem 5G itu siap benar-benar. Harapannya, deployment 5G nanti memberikan manfaat dan return bermanfaat bagi masyarakat dan return yang memadai bagi operator-operator 5G.
Pemerintah bakal terus melakukan persiapan baik ekosistem maupun regulasi-regulasi pendukungnya.
Dia juga mengklarifikasi bahwa lelang 2,3 GHz spektrum pita frekuensi bukan hanya ditujukan pada deployment 5G. Selama ini, seolah-olah frekuensi 2,3 GHz MHz ini hanya untuk 5G.
“Mohon maaf, nanti dunia mentertawakan kita karena kekhilafan dan kekeliruan komunikasi karena spektrum frekuensi utama untuk 5G tidak saja di 2,3 Ghz. Jadi, semua level mencakup lower band, coverage band, dan high band, serta ultrahigh band. Ini harus jelas,” ujarnya.
Di sisi lain, saat ini pemerintah juga fokus untuk memperkecil disparitas akses internet antarwilayah. Fokus utama adalah dalam rangka meningkatkan internet link ratio dan memperkecil disparitas internet antarwilayah di seluruh wilayah negara melalui deployment 4G secara masif untuk masyarakat.