Kurang Pasokan Semikonduktor Bikin PS5 dan Xbox Susah Didapat

Syaiful Millah
Senin, 29 Maret 2021 | 19:44 WIB
Xbox Series X. Microsoft dan Sony mengatakan masalah pasokan bisa berlangsung hingga paruh kedua 2021. Pabrikan semikonduktor Samsung juga mengalami tekanan serupa. /xbox.com
Xbox Series X. Microsoft dan Sony mengatakan masalah pasokan bisa berlangsung hingga paruh kedua 2021. Pabrikan semikonduktor Samsung juga mengalami tekanan serupa. /xbox.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa bulan setelah peluncuran perangkat gim konsol, PS5 dan Xbox Series X, produk-produk tersebut masih sulit ditemukan di pasaran. 

Hal tersebut, disebabkan karena kekurangan komponen semikonduktor yang makin meluas, yang memengaruhi beberapa industri termasuk konsol gim di tingkat gobal. 

Kelangkaan chip yang terjadi saat ini mencapai tingkatan yang lebih parah, bahkan dinilai berada pada kondisi krisis. Hal ini tak terkecuali bakal memengaruhi ketersediaan perangkat PS5 maupun Xbox. 

Menurut laporan The Guardian, kekurangan chip di industri terus memburuk sejak tahun lalu. Analis teknologi Neil Campling mengatakan bahwa kekurangan ini akan memburuk karena pasokan tidak bisa memenuhi permintaan. 

Laporan itu menggambarkan industri yang terpukul oleh kelangkaan semikonduktor di pasaran seperti produsen mobil Ford, General Motors, dan Nissan, yang mengembangkan kendaraan listrik. Mereka memproyekskan penurunan laba akibat hal ini. 

Perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Sony mengatakan masalah pasokan bisa berlangsung hingga paruh kedua tahun ini. Bahkan perusahaan semikonduktor Samsung juga mengalami tekanan serupa. 

Kekurangan chipset juga dirasakan hingga ke industri kartu grafis, yang mengalami masalah lantaran tidak mampu memenuhi permintaan pasar. GPU seri 30 Nvidia misalnya yang sulit didapat. Hal ini membuat perusahaan mengembalikan kartu grafis lamanya untuk mengatasi kekurangan. 

Campling mengatakan tidak ada tanda-tanda pengerjaan pasokan tambahan atau permintaan menurun hingga saat ini. Hal ini akan membuat harga meningkat, yang berpotensi membuat ponsel, konsol, hingga mobil menjadi lebih mahal. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper