Bisnis.com, JAKARTA – Platform dagang elektronik, Bukalapak menilai adopsi digital oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih tergolong kecil.
VP of Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengatakan industri dagang-el di Tanah Air tumbuh dengan sangat pesat. Sayangnya, kontribusinya terhadap seluruh transaksi ritel di Indonesia masih tergolong kecil yakni hanya sekitar 5 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelaku UMKM di Tanah Air saat ini mencapai 64 juta UMKM. Rachmat melanjutkan dari jumlah tersebut, baru sekitar 16 persen UMKM atau sebanyak 10,25 juta yang sudah beralih ke dunia digital.
“Saat ini, hanya 16 persen pelaku UMKM yang mengadopsi teknologi dalam proses bisnisnya, proses adaptasi teknologi menjadi makin sulit mengingat 66 persen penduduk Indonesia belum memiliki rekening di Bank,” katanya lewat konferensi daring, Senin (8/3/2021)
Terkait dengan hal ini, Bukalapak resmi menjalin kerja sama dengan raksasa teknologi, Microsoft untuk memberikan pelatihan digital kepada UMKM di Indonesia.
“Karena itu kami berharap melalui kerja sama ini bisa membantu mengurangi kesenjangan ini di kalangan UMKM khususnya dengan memberikan akses ke teknologi secara langsung,” ujarnya.
Corporate Commercial Director Microsoft Indonesia Vony Tjiu mengatakan kemitraan strategis ini memiliki nilai yang lebih besar daripada sekadar teknologi dan inovasi.
“Kesamaan visi kami sama dengan Bukalapak, yaitu ingin mempercepat pencapaian Indonesia sebagai Negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Peran kami sebagai penyedia teknologi akan menyediakan platform komputasi awan agar materi bisa diakses secara fleksibel,” katanya.
Dia melanjutkan bahwa Microsoft akan menghadirkan akses ke sejumlah modul keterampilan digital yang dibutuhkan pelapak yakni penggunaan komunikasi, komunikasi daring secara aman, dan menciptakan konsep, pengambilan keputusan, dan lainnya.