Jumlah Pengguna Halodoc Tembus 18 Juta pada 2020, Ini Rahasianya

Akbar Evandio
Senin, 1 Maret 2021 | 18:57 WIB
Dengan kemampuan tracing, tracking, dan fencing, aplikasi ini menjalankan dua fungsi utama, yaitu fungsi surveillance atau pengawasan untuk pemerintah dengan mendeteksi pergerakan orang-orang yang terpapar Covid-19 selama 14 hari kebelakang./Halodoc
Dengan kemampuan tracing, tracking, dan fencing, aplikasi ini menjalankan dua fungsi utama, yaitu fungsi surveillance atau pengawasan untuk pemerintah dengan mendeteksi pergerakan orang-orang yang terpapar Covid-19 selama 14 hari kebelakang./Halodoc
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Halodoc mencatatkan pengunduh aplikasi perusahaan meningkat sebanyak 2 kali lipat dengan 18 juta pengguna aktif bulanan dan diikuti pertumbuhan signifikan di berbagai layanan sepanjang 2020.

CEO & Co-founder Halodoc Jonathan Sudharta mengatakan tepat satu tahun pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia, banyak kebiasaan dan gaya hidup masyarakat yang berubah, termasuk pada bidang kesehatan. Seiring dengan perubahan tersebut, pemanfaatan tech-health lantas mengalami peningkatan signifikan.

“Pertumbuhan positif Halodoc pada 2020 tidak lepas dari keandalan ekosistem teknologi kami dalam menjembatani kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terpercaya,” ujarnya lewat diskusi virtual, Senin (1/3/2021).

Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, transaksi layanan konsultasi dokter berbayar meningkat hingga hampir 10 kali lipat, disusul peningkatan hingga 6 kali dari layanan Toko Kesehatan, serta pertumbuhan layanan Buat Janji yang mencapai tiga kali.

Dia mengamini 2020 merupakan tahun penuh tantangan, tetapi perusahaan menilai hal tersebut menjadi momentum untuk terus konsisten dalam berinovasi.

“Terdapat puluhan inovasi yang diluncurkan selama pandemi berlangsung, salah satunya adalah pelopor penyedia layanan Tes Covid-19 Drive Thru. Diluncurkan pertama kali pada April 2020 di Kemayoran dengan menawarkan tes Covid-19 rapid antibodi, kini layanan telah ada di 20 lokasi yang tersebar di 11 kota dan menawarkan berbagai jenis tes Covid-19 seperti swab antigen, PCR, dan rapid antibodi,” katanya.

Lebih lanjut, dia menilai melakukan tes Covid-19 secara drive thru mulai menjadi preferensi jika dibandingkan dengan tes langsung ke fasilitas kesehatan maupun panggilan ke rumah.

Pasalnya, dari lima lokasi tes Covid-19 teratas didominasi oleh lokasi tes secara drive thru yang ada di Jakarta serta Surabaya, di mana fingga Februari 2021, layanan drive thru Halodoc telah memfasilitasi lebih dari 600.000 tes dengan swab antigen sebagai jenis tes paling diminati masyarakat kendati kemunculannya terbilang paling akhir dibanding tiga jenis tes Covid-19 lainnya (rapid antibodi, PCR, serologi).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper