Bisnis.com, JAKARTA - TigerGraph, platform analitik grafik mengumumkan pengumpulan dana sebesar US$105 juta dalam pendanaan Seri C yang dipimpin oleh Tiger Global dan membawa total pendanaan Tigergraph melampaui US$170 juta.
COO Tigergraph Todd Blaschka mengatakan perusahaan yang telah hadir di China ini sedang membuka kantor-kantor di Singapura dan Indonesia dengan dana tersebut.
“Ekonomi digital Asia Pasifik terus berkembang dan mereka melihat ada peningkatan permintaan regional. Untuk memanfaatkan potensi ini dan melayani pelanggan di Asia Pasifik dengan lebih baik, kami akan membuka kantor di Singapura dan Indonesia,” katanya lewat rilisnya, Sabtu (20/2/2021).
Dia mengungkapkan inisiatif Tigergraph di Asia akan dipimpin oleh Joseph (Joe) Lee, seorang veteran bisnis dan penjualan dalam bidang perangkat lunak perusahaan, sebagai Vice President kawasan Asia Pasifik dan Jepang.
“Misi kami adalah untuk membantu pemerintah, bisnis, dan masyarakat memanfaatkan kekuatan data mereka, serta mendorong pengambilan keputusan yang dapat ditindaklanjuti berdasarkan wawasan real-time,” ujarnya.
Sekadar catatan, Tigergraph sudah bekerja sama dengan empat bank terbesar di Asia guna membantu pelanggan dalam deteksi penipuan tepat waktu, antipencucian uang, penilaian risiko kredit, dan analisis customer 360.
Tigergraph juga bekerja dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi terkemuka di Asia, yang memungkinkan mereka untuk menganalisis perilaku pelanggan dan dalam pencegahan penipuan.
Menurutnya, investasi tersebut mencerminkan pertumbuhan Tigergraph dan potensi besar yang terletak pada pergerakan bisnis-bisnis ke teknologi komputasi awan.
“Dengan berpindahnya beban kerja transaksional dan analitik ke komputasi awan yang dimungkinkan oleh perusahaan seperti Snowflake, Confluent, dan Databricks, Tigergraph dengan pesat menjadi database grafik pilihan untuk menghubungkan, menganalisis, dan mempelajari wawasan baru dari data,” katanya.
Selain itu, Tigergraph akan menggunakan pendanaan Seri C tersebut untuk inovasi dan pengembangan produk guna mendukung pelanggan dengan lebih baik, termasuk Tigergraph Cloud di Google Cloud Platform yang tersedia pada Maret 2021, serta dukungan multi-wilayah lebih lanjut di AWS dan Azure.
“Tigergraph juga akan memperluas jangkauan globalnya dengan dukungan lokal di Asia dan Australia atau Selandia Baru. Sementara itu, TigerGraph akan memperbesar tim mereka dengan perekrutan tambahan di Amerika, Eropa dan Timur Tengah (EMEA), dan Asia Pasifik (APAC) untuk memenuhi permintaan produk yang meningkat,” ujarnya.