Bisnis.com, JAKARTA - CrediBook, aplikasi pencatatan keuangan digital, mencatatkan telah menjangkau lebih dari 500.000 pengguna yang berfokus di sektor UMKM.
Menurut Gabriel Frans, CEO CrediBook, dengan fokus kepada para pelaku UMKM perusahaan mereka ingin para pelaku dapat mengelola keuangan usahanya secara modern dan profesional.
“Kami memiliki misi menjadikan UMKM Indonesia melek digital, sejak awal 2020 kami merintis aplikasi CrediBook agar dapat menjadi solusi cerdas dalam mendorong perekonomian nasional,” ujarnya lewat siaran pers, Rabu (3/2/2021).
Lebih lanjut, Gabriel mengatakan bahwa CrediBook baru saja menerima pendanaan pra-seri A dari Wavemaker Partners, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures Partners.
Dia menjelaskan pendanaan tersebut merupakan langkah besar dalam mengembangkan aplikasi CrediBook. Selain memiliki fungsi utama sebagai pencatatan keuangan usaha, aplikasi kami turut dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pengiriman pesan tagihan, pembayaran tagihan atau transaksi keuangan di dalam aplikasi, hingga pengajuan pinjaman modal usaha.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2020 menunjukkan bahwa UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Kemudian, UMKM menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja.
“Potensi tersebut tentu perlu dikelola dengan baik terutama melihat tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan digitalisasi UMKM. Di mana dari 64,2 juta unit UMKM, hanya 13 persennya yang memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola usahanya,” tuturnya.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari mengakui bahwa inovasi digital yang dihadirkan CrediBook dapat berkontribusi terhadap percepatan digitalisasi UMKM secara sistemik.
Menurutnya, struktur populasi usaha di Indonesia nyatanya masih didominasi usaha mikro, yang sebagian besar dari pemilik usaha kecil masih bekerja secara konvensional dan sangat manual termasuk dalam hal pencatatan keuangan.
“Kami melihat dengan adanya CrediBook, para pelaku UMKM dari sektor mana pun dapat dengan mudah mengelola keuangannya lewat satu aplikasi. Bahkan dapat membentuk sebuah ekosistem usaha berbasis digital,” ujar Fiki.