Bisnis.com, JAKARTA – Red Hat, provider solusi piranti lunak, mengumumkan proses akuisisi StackRox untuk mengintegrasikan teknologi keamanan yang Kubernetes-native dari StackRox ke dalam platform Kubernetes kelas enterprise Red Hat OpenShift.
Paul Cormier, President dan CEO Red Hat, mengatakan langkah tersebut akan membawa visi perusahaan lebih jauh dengan menyajikan platform tunggal tetapi holistik. Pengguna dapat membangun, memasang, dan menjalankan hampir semua aplikasi dengan aman di hybrid cloud.
“Melalui akuisisi ini akan memperkuat keamanan yang terintegrasi di seluruh portofolio open hybrid cloud dan pada saat yang sama menciptakan simplicity dan konsistensi yang jauh lebih baik,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (20/1/2021).
Dengan StackRox, Paul mengatakan akan berfokus untuk mentransformasikan cara mengamankan workload yang berbasis cloud-native, yaitu dengan memperluas dan menyempurnakan kontrol bawaan Kubernetes.
“Proses akuisisi ini diperkirakan akan tuntas pada kuartal pertama 2021 dengan tetap tunduk pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” katanya.
Untuk diketahui, Kubernetes adalah salah satu proyek open source yang pertumbuhannya tercepat, adalah fondasi bagi aplikasi-aplikasi cloud-native, yang merupakan inti (core) dalam transformasi digital di berbagai industri.
Dengan demikian, perusahaan lebih mudah mengontrol dan menjalankan berbagi policy, menggunakan pendekatan deklaratif yang sama dengan Kubernetes untuk melakukan scaling pada aplikasi-aplikasi mereka sambil mempertahankan keamanannya.
Sebagai tambahan di Red Hat OpenShift, StackRox akan tetap mendukung berbagai platform Kubernetes, termasuk Amazon Elastic Kubernetes Service (EKS), Microsoft Azure Kubernetes Service (AKS), dan Google Kubernetes Engine (GKE).