Bisnis.com, JAKARTA – Konsolidasi dinilai menjadi solusi yang realistis bagi perusahaan rintisan (startup) di Indonesia untuk kondisi pandemi saat ini.
Menurut Edward Ismawan Chamdani, Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo), beberapa sektor yang terkena dampak pandemi Covid-19 dalam tahap yang signifikan harus melakukan langkah konsolidasi.
“Beberapa sektor ini bahkan harus menentukan strategi dalam kondisi resources lebih kecil biasanya,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (19/1/2021).
Edward melihat sektor tersebut adalah hospitality, retail, transportasi, dan property yang merupakan bidang paling rawan untuk melakukan konsolidasi.
Adapun, dia mengatakan bahwa bila konsolidasi masih sulit untuk dilakukan, mitigasi tentu dapat dilakukan, yakni dengan berani memutuskan pengurangan biaya operasional termasuk pegawai dan lainnya.
“Bisa juga dengan pivot aset dan nilai ke model bisnis yang masih relevan. Dan yang paling ekstrem menutup sementara atau seterusnya layanan bisnis karena kadang memang sudah tidak memungkinkan diteruskan dalam kondisi pandemi,” ujarnya.
Hal ini dikarenakan Edward meyakini mempertahankan tentu lebih baik dilakukan, sembari menunggu trafik bisa kembali seperti semula.
Namun, Edward melanjutkan untuk beberapa sektor yang sedang bertumbuh dikarenakan transformasi digital selama pandemi justru harus agresif mengembangkan fitur produk agar makin lengkap.
“Lakukan juga adopsi pasar dan fokus meningkatkan market share di mana calon pelanggan memang memerlukan layanan tersebut,” katanya.