Bisnis.com, JAKARTA – Pada 2021 dinilai menjadi tahunnya perusahaan rintisan untuk berlomba mencatatkan saham perdana mereka.
CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro menyebutkan berlomba untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) merupakan hal positif.
“Lazimnya, jika perusahaan melakukan IPO, bisa menghimpun dana sebesar 10—20 persen dari modalnya. Namun, jika lebih perinci akan potensi kenaikan, kembali lagi case by case,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (13/1/2021).
Lebih lanjut, dia menilai implikasi dari startup yang melantai di bursa adalah memberikan kesempatan masyarakat umum untuk ikut memiliki saham.
“Selain itu, tentunya ada dampak positif terkait menarik investor asing untuk punya saham di perusahaan yang melantai di bursa Indonesia. Jadi, [ada potensi] capital inflow,” kata Eddi.
Dia melanjutkan, saat ini perusahaan-perusahaan yang siap untuk melantai di bursa adalah mereka yang sudah melewati beberapa putaran pendanaan (financing round) mulai dari seed, series A, B, dan seterusnya.
Adapun, Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan selain peluang ekspansi langkah IPO turut membuka prospek dana segar bagi perusahaan.
“Sentimen investor nantinya bisa tersalurkan, karena ada instrumen investasinya di bursa,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (13/1/2021).