Zenius Ingin Pimpin Pasar Edutech, Siapkan Teknologi AI

Akbar Evandio
Kamis, 7 Januari 2021 | 18:41 WIB
Ilustrasi belajar daring. Seorang siswi kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020). /ANTARA FOTO-Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi belajar daring. Seorang siswi kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020). /ANTARA FOTO-Yulius Satria Wijaya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Zenius, perusahaan rintisan di bidang teknologi edukasi (edutech), menyebutkan strategi pada 2021 akan tetap menyasar segmen K12.

Untuk diketahui, K-12 adalah istilah yang digunakan dalam pendidikan dan teknologi pendidikan dengan bentuk singkat untuk nilai sekolah publik didukung sebelum ke perguruan tinggi. Nilai ini adalah TK (K) dan 1 sampai kelas 12 (1-12).

CEO Zenius Rohan Monga mengatakan bahwa secara khusus perusahaan menyasar segmen tersebut lantaran memiliki kompetensi mendalam untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang sesuai dengan tujuan mereka berdiri sebagai platform bimbingan belajar untuk menghadapi ujian.

“Kami memiliki pengalaman 16 tahun lebih dalam mencetak alumni yang pada 2020 saha lebih dari 15.000 pengguna kami lulus UTBK. Tahun ini pun kami menargetkan lebih banyak siswa SMA yang lulus UTBK bersama Zenius,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (7/1/2021)

Di sisi lain, Rohan mengungkapkan bahwa perusahaan tengah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan, yakni fitur Automated-Doubt Solving, di mana aplikasi bisa secara otomatis merekomendasikan video dan pertanyaan latihan sesuai dengan gambar yang diambil melalui ponsel siswa.

Rohan pun optimis bahwa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelajar pada 2021. Hal ini dibuktikan dari sepanjang 2020, Zenius mencatatkan lebih dari 16 juta pengguna, dengan jumlah pengguna aktif bulanan yang meningkat 3 kali lipat selama periode Desember 2019—2020.

Dia melanjutkan bahwa layanan belajar daring mereka memang diminati selama pandemi covid-19 yang mendorong pendapatan perusahaan tumbuh 70 persen secara tahunan (year on year/yoy) lebih selama semester II/2020.

“Jumlah pengguna juga tumbuh lebih dari 10 kali lipat selama Maret hingga Desember 2020. Retensi pengguna pun mencapai lebih dari 90 persen,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hampir 50 persen pendapatannya berasal dari segmen live class, sedangkan kehadiran pengguna di setiap kelas rerata 400 siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper