Bisnis.com, JAKARTA – OPPO menyatakan akan tetap menghadirkan ponsel pintar dengan menghadirkan pengisi daya (charger) dalam kotak penjualan sepanjang 2021.
Public Relations Manager OPPO Indonesia, Aryo Meidianto mengatakan bahwa perusahaan belum memiliki niatan untuk mengikuti arus penjualan ponsel tanpa charger yang dipelopori Apple.
“Kami justru belum melihat itu sebagai sebuah tren, mengingat standarisasi charging itu masih berbeda-beda, ada yang memperbesar voltase, ada yang memperbesar ampere, ada yang memiliki 30W, 40W, 65W, hingga 125W jadi masih berbeda-beda,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (28/12/2020).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perusahaan memiliki sistem pengisian ulang sendiri, berbeda dengan yang banyak digunakan oleh vendor lain dengan adanya VOOC, SuperVOOC dan SuperVOOC 2.0.
“Beberapa teknologi VOOC pun belum di lisensikan dan memang VOOC adalah satu ekosistem antara perangkat, kabel dan adapter sehingga sulit rasanya untuk menjual terpisah,” ujarnya.
Aryo pun mengatakan bahwa sepanjang 2021, perusahaan belum memutuskan untuk menjual perangkat tanpa charger.
Hal senada juga dikatakan Realme. Palson Yi, Marketing Director Realme Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan belum memiliki niatan untuk mengikuti arus penjualan ponsel tanpa charger yang dipelopori Apple tersebut.
“Untuk sekarang ini, Realme masih menyediakan charger dalam paket penjualan seluruh ponsel pintar kami,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (28/12/2020).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perusahaan masih membawa tren setting technology dalam bentuk solusi charging cepat, seperti 65W SuperDart Charge sehingga perusahaan mantap untuk tetap pada metode mereka, mengingat tren penjualan ponsel tanpa charger baru saja diimplementasikan.
“Hingga saat ini, kami belum ada pertimbangan untuk tidak memberikan charger hingga kemudian hari,” katanya.