Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) akan segera 'dikawinkan' seiring dengan proses negosiasi yang telah dilakukan oleh masing-masing induk usahanya, yakni Ooredoo Q.P.S.C dan CK Hutchison Holdings Ltd.
Berdasarkan laman CK Hutchison, Senin (28/12/2020), kedua induk usaha tersebut telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) untuk menggabungkan dua perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
Perwakilan CK Hutchison Holdings Ltd. Hans Leung mengatakan bahwa saat ini proses negosiasi tengah mencapai tahap pembahasan potensi transaksi untuk menggabungkan Tri Indonesia, anak perusahaan CK Hutchison, dan Indosat, anak perusahaan Ooredoo.
“CK Hutchison dan Ooredoo akan melanjutkan negosiasi secara eksklusif hingga 30 April 2021,” kata Leung.
Meski telah menandatangani MoU, kata Hans, belum ada keputusan tetap yang mengikat diambil untuk melanjutkan transaksi ataupun tidak melanjutkan.
“Transaksi potensial tetap tunduk pada uji tuntas yang memuaskan, kesepakatan persyaratan, penandatanganan perjanjian definitif, dan memperoleh semua persetujuan perusahaan dan peraturan yang diperlukan,” kata Hans.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyambut baik rencana merger keduanya. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa merger merupakan mekanisme bisnis antar operator telekomunikasi.
Kemenkominfo mendukung rencana tersebut dengan menghadirkan payung hukum, salah satunya mengenai pengalihan spektrum frekuensi.
“Saya menyambut baik dalam rangka efisiensi dan cost yang lebih efektif. Infrastruktur jadi lebih efektif. Capex menjadi lebih kuat karena bergabung sehingga keputusan investasinya bisa lebih besar,” kata Johnny.