Bisnis.com, JAKARTA – Sinyal merger PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) dengan PT Indosat Tbk (ISAT) kian berhembus kuat usai salah satu pihak membenarkan rencana tersebut. Posisinya tinggal menunggu kata sepakat saja.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (22/12/2020), isu ini berawal dari laporan Bloomberg yang menyebutkan bahwa Indosat dan Tri sedang dalam tahap lanjutan terkait dengan konsolidasi kedua perusahaan. Menurut seorang sumber yang enggan disebutkan namanya, penawaran merger keduanya melibatkan penawaran saham dan uang tunai.
Perjanjian merger tersebut akan membuat kedua pihak sebagai pemegang saham mayoritas pada entitas baru yang nantinya terbentuk. Adapun saat ini Ooredoo menguasai 65 persen saham ISAT.
Sumber tersebut melanjutkan, pengumuman terkait merger dapat dilakukan pada pekan lalu. Struktur perjanjian penggabungan usaha tersebut juga belum memasuki tahap akhir dan masih mungkin mengalami penundaan atau bahkan batal.
Selang beberapa hari, kabar merger tersebut masih belum dikonfirmasi oleh otoritas terkait. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kompak mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari dua perusahaan yang diduga ingin merger tersebut.
Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail mengatakan kedua operator tersebut wajib melapor kepada pemerintah apabila berkeinginan untuk merger. Sejumlah permasalahan – termasuk mengenai kepemilikan spektrum frekuensi – akan dibahas di tingkat kementerian, agar pemanfaatan spektrum frekuensi makin optimal.