Waduh! Panggilan Spam Meningkat 18 Persen Menjadi 31,3 Miliar

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 10 Desember 2020 | 06:52 WIB
Ilustrasi pengguna sedang mengetik kode siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi pengguna sedang mengetik kode siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Truecaller, aplikasi indentifikasi dan pemblokir panggilan spam, mengungkapkan bahwa terdapat 31,3 miliar panggilan spam di dunia pada 2020, meningkat 18 persen secara tahunan. Truecaller juga telah membantu mengidentifikasi 145,4 miliar panggilan tidak dikenal, meningkat 25 persen dibandingkan 2019.

Seperti dilansir dari situs Truecaller, Kamis (10/12/2020) Direktur Komunikasi Truecaller Kim Fai Kok mengatakan bahwa aktivitas yang terbatas akibat pandemi Covid-19 telah  memengaruhi pola spam di seluruh dunia.

Pandemi Covid-19 mampu membendung angka spam pada Maret—April, terutama pada saat Covid-19 menyebar dengan cepat dan berbagai negara memberlakukan pembatasan sosial ketat. Jumlah panggilan spam merosot pada periode ini.

Namun, sejak Mei hingga Oktober 2020, makin banyak oknum yang memanfaatkan kondisi yang serba tidak pasti di tengah pandemi. Jumlah panggilan spam mulai tumbuh kembali sejak Mei dan terus meningkat 9,7 persen per bulan. Truecaller mencatatkan angka panggilan spam tertinggi pada Oktober, yaitu 22,4 persen lebih tinggi dari periode pra-lockdown.

“Selama pandemi Covid-19 banyak hal dilakukan secara daring. Nomor HP kita berfungsi layaknya ‘DNA’. Kita tidak hanya menggunakannya untuk menelepon, tapi juga untuk mengakses aplikasi, login, dan bahkan tersambung langsung ke dompet digital atau rekening bank,” kata Kim.

Berdasarkan laporan Trucaller Insight 2020, Brasil menjadi negara yang paling terpengaruh panggilan spam, dengan peningkatan 9 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Rata-rata jumlah panggilan spam per bulan di Brasil mencapai 49,9 panggilan.

Amerika Serikat menempati urutan kedua dengan jumlah spam terbanyak. Rata-rata jumlah panggilan spam per bulan di Amerika Serikat mencapai 28,4 kasus, meningkat 56 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dari posisi 8 tahun lalu.

India, negara yang dahulu menerima panggilan spam terbanyak di dunia, kini turun ke posisi ke-9. Banyak negara Eropa muncul dalam daftar—Hongaria, Polandia, Spanyol, Inggris, Ukraina, Jerman, Rumania, Yunani, dan Belgia. Tidak ada dari negara-negara ini yang masuk daftar tahun lalu.

Spam adalah pesan singkat, pos elektronik (email), dan panggilan telepon yang dilakukan ke beragam nomor dan alamat secara massal, biasanya dengan tujuan pemasaran atau penipuan.

Truecaller Insights Report 2020 dikompilasikan secara anonim dari panggilan masuk yang ditandai sebagai spam oleh pengguna—atau secara otomatis ditandai oleh Truecaller selama periode 1 Januari 2020 hingga 30 Oktober 2020, untuk memahami tingkat spam rata-rata bulanan. Truecaller telah diunduh lebih dari 500 juta kali dan mempunyai lebih dari 250 juta pengguna aktif di seluruh dunia.

“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan membantu pengguna kami untuk menjaga saluran komunikasi mereka agar tetap aman dan efisien,” kata Kim.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper