Segini lo, Data Pribadi Anda Dijual di Pasar Gelap oleh para Peretas

Newswire
Rabu, 9 Desember 2020 | 08:07 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Peneliti perusahaan keamanan siber Kaspersky mengungkap daftar harga penjualan data pribadi di forum gelap hackers atau darkweb. Penelitian menganalisis penawaran aktif di 10 forum dan pasar darkweb internasional.

Hasilnya menunjukkan bahwa akses ke data pribadi dapat dimulai dari us$0,50 untuk sebuah ID (identitas pribadi), tergantung pada seberapa jauh data yang ditawarkan. Beberapa informasi pribadi terungkap pula masih tetap diminati hampir satu dekade terakhir.

Informasi 'favorit' itu, terutama data kartu kredit, akses perbankan, dan layanan pembayaran elektronik, diminati dengan harga yang masing-masing tidak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Namun, berbagai jenis data baru juga bermunculan.

Dalam hal ini, termasuk catatan medis pribadi dan bahkan swafoto dengan dokumen identifikasi pribadi, yang biayanya dapat mencapai hingga US$40.

"Dalam beberapa tahun terakhir banyak area kehidupan kita telah menjadi digital—dan beberapa di antaranya, seperti medis kita, termasuk sebagai informasi pribadi. Seperti yang kita lihat dengan meningkatnya jumlah insiden kebocoran data, hal ini menyebabkan lebih banyak risiko bagi pengguna," ujar peneliti keamanan di Kaspersky's GReAT Dmitry Galov melalui siaran pers, Senin (7/12/2020).

Dia menyebutkan bahwa penyalahgunaan data berpotensi menimbulkan konsekuensi cukup signifikan, seperti pengambilan nama atau penggunaan layanan korban berdasarkan identitasnya. Data yang dijual di pasar gelap juga dapat digunakan untuk pemerasan, eksekusi penipuan dan skema phishing, hingga pencurian uang secara langsung.

Jenis data tertentu, seperti akses ke akun pribadi atau database kata sandi, dapat disalahgunakan tidak hanya untuk keuntungan finansial, tetapi juga untuk kerugian reputasi dan jenis kerusakan sosial lainnya, termasuk doxing.

"Ini tidak berarti bahwa kita harus menghapus dan menutup akun media sosial kita, tentunya. Ini semua tentang memahami konsekuensi dan risiko potensial dan bersiap yang tepat untuk itu."

Kaspersky, kata Galov, menyarankan tindakan terbaik terkait data pribadi adalah: ketahui apa yang diketahui, hapus apa yang bisa dihapus, dan kendalikan informasi diri secara online. "Sesederhana itu, tetapi tetap membutuhkan usaha," kata dia menambahkan.

Untuk meminimalkan risiko informasi pribadi dicuri, Kaspersky merekomendasikan untuk selalu waspadai pos-el dan situs web phishing. Selain itu, selalu periksa pengaturan izin pada aplikasi yang digunakan untuk meminimalkan kemungkinan data dibagikan atau disimpan oleh pihak ketiga tanpa sepengetahuan.

Selanjutnya, menggunakan otentikasi dua faktor, dengan catatan menggunakan aplikasi yang menghasilkan kode satu kali (one-time code) jauh lebih aman daripada menerima faktor kedua melalui SMS. Terakhir, selalu mempertimbangkan konten yang dibagikan secara online, apakah konten tersebut dapat disalahgunakan oleh orang lain atau tidak.

Berikut daftar harga data pribadi hasil penelitian Kaspersky tersebut. 

  • Detail kartu kredit: US$6—US$20
  • Pindaian SIM: US$5—US$25
  • Pindaian paspor: US$6—US$15
  • Layanan berlangganan: US$0,5—US$8
  • ID (nama, tanggal lahir, pos-el, mobile): US$0,5— US$10 dolar
  • Swafoto dengan dokumen (paspor, SIM): US$40—US$60
  • Rekam medis: US$1—US$30 
  • Akun online banking: US$1—US$10 persen dari nilai
  • Akun Paypal: US$50—US$500

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara/Tempo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper