Soal Isu Merger, Sikap Grab dan Gojek Sudah Kompak! Apa Itu?

Rahmad Fauzan
Kamis, 3 Desember 2020 | 13:43 WIB
Supir taksi online melakukan pengisian daya mobil listrik di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Supir taksi online melakukan pengisian daya mobil listrik di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Grab Holding Inc. satu sikap dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek terkait dengan isu merger kedua perusahaan yang terus berhembus kian kencang sampai dengan saat ini.

Baik Grab maupun Gojek telah mengambil sikap untuk tidak memberikan komentar terhadap pemberitaan yang mengaitkan kedua perusahaan dengan kemungkinan merger.

"Kami tidak berkomentar mengenai spekulasi yang beredar di pasar," ujar Juru Bicara Grab yang enggan menyebutkan namanya kepada Bisnis.com, Kamis (3/12/2020).

Dihubungi secara terpisah, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita juga menolak berkomentar mengenai perihal merger tersebut.

"Kami tidak dapat menanggapi rumor yang beredar di pasar. Hal yang dapat kami sampaikan adalah fundamental bisnis Gojek semakin kuat termasuk di masa pandemi. Beberapa layanan perusahaan, bahkan telah mencatatkan kontribusi margin positif," ujar Nila kepada Bisnis.com.

Ke depannya, lanjut Nila, Gojek terus memprioritaskan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra di seluruh wilaya tempat perusahaan beroperasi.

Spekulasi mengenai merger kedua perusahaan memang terus berkembang.

Diberitakan Bisnis.com sebelumnya, Grab dan Gojek telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pembicaraan untuk menggabungkan bisnis keduanya. Jika terlaksana, ini akan menjadi merger dengan nilai terbesar di Asia Tenggara.

Dilansir dari Bloomberg, kedua perusahaan startup teknologi paling berharga di Asia Tenggara tersebut semakin mempersempit perbedaan pendapat dalam perundingan. Namun, sejumlah poin perjanjian masih perlu dinegosiasikan, menurut salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sumber mengatakan bahwa detail akhir kesepakatan tengah dikerjakan di antara para pemimpin paling senior di kedua perusahaan. CEO SoftBank Group Corp., yang merupakan investor utama Grab, Masayoshi Son, juga turut bergabung dalam pembicaraan tersebut.

Jika keduanya bergabung, salah satu pendiri Grab, Anthony Tan, akan menjadi CEO dari entitas merger tersebut, sementara eksekutif Gojek akan menjalankan bisnis gabungan baru di Indonesia di bawah nama Gojek.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper