Layanan Internet Bisa Makin Murah, Kominfo Beberkan Caranya!

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 2 Desember 2020 | 14:51 WIB
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Selain menghadirkan teknologi baru, aktivitas berbagi spektrum frekuensi diyakini bakal membuat harga layanan makin murah.

Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo Ismail mengatakan aktivitas berbagi spektrum frekuensi yang dibahas dalam turunan regulasi Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja terbagi atas dua hal. Pertama, penggunaan bersama spektrum frekuensi radio yang telah diatur dalam PP No. 53/2000. Kedua, kerja sama penggunaan spektrum frekuensi untuk penerapan teknologi baru.

Ismail menjelaskan makna teknologi baru adalah teknologi yang belum terdapat di Indonesia, seperti 5G dan teknologi baru lainnya. Para pengguna frekuensi yang ingin bekerja sama juga harus meminta izin terlebih dahulu kepada Menteri Komunikasi dan Informatika.

“Para pihak wajib membuktikan bahwa kerja sama yang diusulkan dapat mendukung tujuan pemerintah dan tidak melanggar prinsip persaingan usaha dan nondiskriminatif,” kata Ismail dalam konferensi virtual, Rabu (2/12/2020).

Ismail menjelaskan bahwa tujuan pemerintah dalam memperboleh aktivitas berbagi spektrum frekuensi a.l, optimalisasi penggunaan spekturm, efisiensi biaya, mempeluas cakupan wilayah layanan telekomunikasi.

Di samping itu, sambungnya, melalui berbagi spektrum frekeuensi pemerintah juga berharap terjadi peningkatan kualitas layanan dan percepatan hadirnya teknologi baru.

Aktivitas berbagi spektrum frekuensi juga diyakini akan membuat harga layanan makin murah, karena kehadiran lebih dari satu operator di suatu daerah dan biaya penggelaran jaringan yang lebih murah dengan skema sewa atau bertukar jaringan.

“Berbagi spektrum juga bertujuan untuk membuat harga layanan telekomunikasi makin terjangkau bagi masyarakat dan kebutuhan terhadap kepentingan nasional,” kata Ismail.

Ismail menjelaskan berbagi spektrum frekuensi juga bertujuan agar keberlanjutan bisnis perusahaan telekomunikasi tetap terjaga, dengan kolaborasi yang makin intens sehingga makin efisien.

“Agar industri telekomunikasi dapat terus bertahan dan berkembang mengingat kepentingan yang sangat vital, maka dituntut kolaborasi yang intensif,” kata Ismail.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper