Bisnis.com, JAKARTA – Rata-rata pendapatan per pengguna atau Average Revenue per User (ARPU) operator seluler tumbuh melambat pada kuartal III/2020.
Aktivitas jual murah, daya beli yang menurun, dan paket internet gratis dari pemerintah disinyalir menjadi penyebab.
Wakil Presiden Direktur PT Hutchison 3 Indonesia, Danny Buldansyah mengatakan tren pertumbuhan ARPU perseroan pada kuartal III/2020 cenderung naik melandai.
Penyebabnya ada dua. Pertama, daya beli masyarakat yang menurun membuat perseroan menurunkan harga layanannya untuk mempertahankan pelanggan, Kedua, kuota subsidi internet gratis khusus pendidikan yang diberikan pemerintah.
“Karena pasar, kompetisi dan kebutuhan jadi harga relatif agak turun sedikit. Kemudian adanya kuota subsidi, ARPU pelajar Tri menjadi turun karena dapat dari pemerintah murah sehingga mereka tidak belanja lagi,” kata Danny kepada Bisnis, Rabu (4/11/2020).
Meski demikian, lanjutnya, Tri tetap dapat mempertahankan pertumbuhan ARPU melalui pelanggan-pelanggan Tri dari kalangan non-pelajar. Sayangnya, Tri tidak menyebutkan jumlah ARPU saat ini.
Adapun hingga kuartal III/2020, Tri memiliki jumlah pelanggan sebanyak 38 juta pelanggan.
Sementara itu, Deputi CEO PT Smartfren Telecom Tbk. Djoko Tata Ibrahim mengatakan kuota gratis yang diberikan pemerintah memiliki dampak positif dan negatif. Positifnya jumlah pelanggan bertambah.
Meski demikian, Djoko mengklaim secara umum ARPU perseroan pada kuartal III/2020 tetap tumbuh sedikit yang didorong oleh produk unlimited.
Perseroan akan terus menggenjot produk unlimited hingga tahun depan. Adapun hingga kuartal III/2020, Djoko menyebut ARPU Smartfren sebesar Rp28.000.
“Kapasitas jaringan Smartfren masih cukup untuk mendukung unlimited volume. ARPU juga bagus. Pendapatan separuh lebih dari unlimited karena pelanggan bayar minimal Rp55.000,” kata Djoko.
Sementara itu, PT Indosat Tbk, mencatat penurunan jumlah ARPU secara kuartal. Pada kuartal III/2020 ARPU yang dibukukan Indosat sebesar Rp32.300, atau turun 2,5 persen dibandingkan dengan kuartal II/2020 yang senilai Rp32.300.
Adapun secara total 9 bulan pertama 2020 jumlah ARPU yang dibukkan Indosat sebesar Rp31.700.
VP Head of Strategic Communication PT Indosat Tbk., Adrian Prasanto menjelaskan penurunan pertumbuhan ARPU secara kuartal di perseroan disebabkan oleh momentum hari raya dan bulan Ramadan yang terjadi pada kuartal II/2020.
Adrian menjelaskan meningkat ARPU Indosat secara tahun ke tahun sebagai hasil strategi perusahaan yang fokus terhadap kinerja, produk inovatif, dan pengalaman digital, yang secara keseluruhan meningkatkan pengalaman konsumen dalam menggunakan produk perusahaan.
Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Kristiono menilai pertumbuhan ARPU operator seluler yang melandai pada kuartal III/2020 disebabkan oleh kompetisi yang terlalu ketat antar operator seluler.
Operator seluler berusaha mempertahan dan mengakuisisi pelanggan operator lain dengan menawarkan harga yang relatif murah.
“Kompetisi terlalu ketat di saat market relatif jenuh dan ekonomi serta daya beli lagi turun. Segmen menengah bawah umumnya sensitif terhadap harga sehingga strategi tersebut wajar dipakai,” kata Kristiono.