Bisnis.com, JAKARTA – Populix, sebuah platform yang fokus dalam market research, mengungkapkan para pelajar dan Gen-Z sangat selektif dalam memilih paket kuota data selama pandemi Covid-19. Jaringan yang stabil dan harga paket data unlimited yang terjangkau menjadi favorit gen-Z.
Head of Marketing Populix Jessica Gautama mengatakan sikap gen-Z yang selektif terhadap harga layanan karena gen-Z memiliki finansial yang terbatas dibandingkan dengan orang-orang yang berusia lebih matang.
Dalam penelitiannya, Populix, membagi gen-Z menjadi dua kelompok yaitu pelajar dan pekerja. Sebanyak 141 pelajar dan 203 pekerja terlibat dalam survei ini. Penelitian dilakukan pada rentang waktu 22 September – 25 September 2020 dengan cakupan kawasan Jabodetabek saja.
“Bila mengacu dari data yang dirilis lembaga survei Populix, 3 Indonesia menjadi operator seluler paling favorit di kalangan para pelajar,” kata Jessica dalam siaran pers, Kamis (15/10/2020).
Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa sekitar 26 persen responden memilih 3 Indonesia sebagai operator dengan harga dan kualitas jaringan yang terbaik.
Sementara itu, Telkomsel dan Indosat menempati urutan kedua dan ketiga, masing-masing sebesar 23 persen. XL dan Smartfren berada di posisi empat dan lima dengan persentase 11 persen. Sebanyak 7 persen tidak menjawab.
Adapun, gen-Z yang berstatus sebagai pekerja, kata Jessica, sebanyak 34 persen dari 203 responden yang diteliti, memilih Telkomsel sebagai operator dengan harga dan kualitas layanan terbaik.
Indosat dan 3 Indonesia menempati urutan ke dua dan ketiga, masing-masing sebesar 21 persen. XL Axiata sebesar 11 persen dan Smartfren sebesar 4 persen. Sebanyak 8 perser tidak menjawab.
Jessica menambahkan dari sisi pengeluaran selama PSBB transisi sejak bulan Agustus sampai September 2020, gen-Z rata-rata menghabiskan sekitar Rp70-80 ribuan untuk paket data.
Angka ini cenderung meningkat seiring makin tingginya kebutuhan belajar daring. Zoom menjadi aplikasi video conference paling banyak digunakan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan persentase mencapai 42 persen diikuti aplikasi Google Meet sebesar 35 persen.