Bisnis.com, JAKARTA – Laju layanan keuangan berbasis digital diyakini bakal melesat pada tahun depan. Para pelaku usaha di sektor keuangan digital pun berlomba memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan.
Direktur Marketing PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja) Edward Kilian Suwignyo mengatakan perseroan akan terus memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan dalam menggunakan layanan LinkAja. LinkAja akan terus membangun ekosistem keungan digital bekerja sama dengan berbagai perusahaan dari berbagai sektor.
“Penting untuk dapat memastikan user experience agar semua orang yang menjadi pengguna baru pembayaran digital ini puas dan mengubah kebiasaannya untuk cashless secara permanen,” kata Edward kepada Bisnis.com, Kamis (22/10/2020).
Dari sisi layanan transportasi publik, saat ini LinkAja telah bekerja sama dengan dengan PT Kereta Commuter Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT MRT Jakarta, PT LRT Jakarta, dan lain sebagainya. LinkAja juga menjalin kerja sama dengan perusahaan rintisan besar seperti Gojek, Grab, Blibli, Tokopedia, Bukalapak dan beberapa perusahaan rintisan lainnya. LinkiAja akan terus membuka kolaborasi dengan perusahaan lainnya.
Edward mengatakan tren perkembangan pembayaran berbasis mobile di Indonesia makin positif setiap tahunnya. Merujuk riset yang dilakukan MDI Ventures dan Mandiri Sekuritas, diperkirakan jumlah transaksi mobile payment sebesar US$16,4 miliar pada 2019.
Angka itu setara dengan 2 persen dari gross domestic bruto (GDP) Indonesia sebesar US$888,6 miliar. Adapun, potensi pasar ini akan melonjak menjadi US$30 miliar atau setara Rp459 triliun pada 2020.
Selain itu, berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, dalam 3 tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33 persen, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39 persen.
Senada, CEO & Co-Founder Dana, Vince Iswara mengatakan pandemi Covid-19 telah mendorong masyarakat bertransaksi secara digital. Masyarakat juga makin percaya bahwa transaksi digital tidak kalah aman dan nyaman dari pembayaran konvensional.
“Dana optimistis melihat perkembangan pembayaran berbasis digital pada 2021. Melihat kondisi saat ini yang terbukti mengakselerasi transaksi digital, dapat dipastikan pula pertumbuhan yang sama akan tetap berlangsung di tahun mendatang,” kata Vince.
Dana mencatat selama pandemi Covid-19 total transaksi di Dana meningkat tajam, dengan perincian 98 persen di antaranya merupakan transaksi online dan 2 persen lainnya merupakan transaksi offline dengan menggunakan QR Code. Di samping itu, sejumlah fitur Dana seperti Fitur Bayar Tagihan dan Kirim Uang menjadi fitur yang paling sering digunakan masyarakat.