Bisnis.com, JAKARTA - Apple resmi meluncurkan iPhone 12 dengan empat varian, yaitu iPhone 12 Reguler, iPhone 12 Pro, iPhone 12 Pro Max, dan iPhone 12 Mini pada Rabu (14/10/2020) dini hari.
Namun, Market Analyst International Data Corporation Indonesia (IDC) Indonesia, Risky Febrian menilai Indonesia perlu bersabar, karena ponsel pintar ini diperkirakan akan hadir pada awal 2021.
“Untuk ketersediaan [iPhone 12], tentunya masih akan terkendala oleh masalah database IMEI dan juga proses TKDN [tingkat komponen dalam negeri]. Kemungkinan baru akan tersedia awal 2021,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (14/10/2020).
Adapun, dikutip melalui laman resmi Apple Singapura, jajaran iPhone 12 juga akan segera dijual pada 16 Oktober 2020. Untuk iPhone 12 Mini 128 GB dibanderol S$1,219 (Rp13,2 juta), iPhone 12 di S$1,299 (Rp14 juta) untuk kapasitas 64 GB.
Sementara itu, iPhone 12 Pro dan Pro Max untuk kapasitas 128 GB masing-masing dibanderol mulai dari S$1,649 (Rp17,8 juta) dan S$1,799 (Rp19,5 juta).
Lebih lanjut, Risky melihat bahwa untuk harga iPhone di Tanah Air akan lebih mahal dibandingkan Singapura karena ada pajak tambahan dan biaya lain.
Di Amerika Serikat (AS), iPhone 12 Mini menjadi model dengan banderol harga termurah. Ponsel ini dibanderol dengan harga mulai dari US$699. Sedangkan, iPhone 12 "reguler" dijual US$799. Adapun, iPhone 12 Pro dan 12 Pro Max dibanderol dengan harga lebih mahal, masing-masing dipatok di angka terendah US$999 dan US$1.099.
Risky menilai dari harga yang ditawarkan Apple di Amerika Serikat (AS) terlihat bahwa Apple ingin mempertahankan harga jualnya agar sama dengan seri iPhone 11 sebelumnya, dan juga agar tetap kompetitif dalam bersaing dengan flagship Android.
“Namun tentu harus ada yang dikorbankan, karena secara kapabilitas fitur mendapatkan pembaruan yang cukup signifikan di seri iPhone 12 ini, seperti misalnya penambahan kapabilitas 5G dimana komponen modemnya masih terbilang mahal saat ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa Apple turut menghilangkan headset dan charger dari paket penjualan. Adapun dengan pengorbanan tersebut, dia menilai bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi penjualannya khususnya di Indonesia.