Bisnis.com, JAKARTA - Ponsel layar lipat terbaru besutan Samsung, yakni Galaxy Fold 2, resmi dipasarkan di sejumlah negara mulai akhir pekan lalu. Berbeda dengan Galaxy Z Flip yang mekanisme pelipatan layarnya vertikal, ponsel ini hadir dengan mekanisme pelipatan layar horizontal layaknya buku.
Galaxy Fold 2 merupakan penerus dari Galaxy Fold yang diluncurkan setahun lalu. Tentunya, ponsel tersebut hadir dengan sejumlah fitur terbaru dan peningkatan performa dibandingkan dengan pendahulunya.
Masih sama seperti pendahulunya, Galaxy Fold 2 hadir dengan layar utama yang bisa dilipat dan layar sekunder (cover display) di balik layar utama.
Layar utamanya berukuran 7,6 inci dengan panel AMOLED 2X Infinity Flex Display. Layar tersebut diklaim jauh lebih kuat dibandingkan dengan layar ponsel lipat Samsung lainnya. Sementara itu, layar sekundernya dengan panel AMOLED berukuran 6,2 inci dengan desain Infinity-O atau lubang kecil untuk menempatkan kamera depan.
Baik layar utama maupun layar sekundernya, Galaxy Fold 2 memiliki kemampuan refresh rate 120Hz yang tentunya memberikan pengalaman lebih baik untuk bermain gim atau menonton konten beresolusi tinggi.
Selain itu, menurut Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Taufiq Furqan layar Galaxy Fold 2 juga memiliki tingkat kecerahan mencapai 700 nit atau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pendahulunya.
Galaxy Fold juga hadir dengan Flex Mode yang tak ditemukan di pendahulunya. Mode ini memungkinkan Anda menggunakan ponsel ini untuk menonton video dengan tombol playback terpisah, mengoperasikan kamera dengan berbagai fitur-fiturnya, hingga menjalankan banyak aplikasi sekaligus.
Kemudian yang tak kalah menarik adalah hadirnya bulu-bulu atau sweeper untuk membantu membersihkan engsel Galaxy Fold 2 dari partikel, debu, atau kotoran yang masuk ke sela-selanya.
Untuk dapur pacunya, Galaxy Fold 2 menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 865 Plus seperti kebanyakan ponsel pintar papan atas saat ini. Chipset tersebut dipadukan dengan RAM LPDDR5 berkapasitas 12GB dan penyimpanan internal UFS 3.1 dengan kapasitas 256/512GB.
Seperti ponsel papan atas Samsung lainnya, Galaxy Fold 2 menjalankan sistem operasi Android 10 dengan tampilan antarmuka pengguna Samsung One UI 2.5.
Galaxy Fold 2 dibenamkan baterai berkapasitas 4.500 mAh yang mendukung teknologi pengisian cepat 25W (menggunakan kabel) dan 11W (nirkabel). Perangkat ini juga bisa mengisi daya perangkat Samsung lainnya atau reverse charging secara nirkabel dengan daya 4,5W.
Dari sisi fotografi, Galaxy Fold 2 dibekali dengan lima kamera yang terdiri dari tiga kamera belakang, serta dua kamera depan. Baik kamera belakang maupun depan diletakkan dalam lubang kamera di layar utama dan layar sekunder.
Kamera belakang Galaxy Z Fold 2 terdiri dari lensa utama 12 MP, ultra-wide 12 MP, dan telefoto 12 MP. Ketiganya dibekali dengan fitur Auto Framing untuk zoom otomatis tanpa harus menggerakkan perangkat.
Selain itu, terdapat pula fitur Single Take, Bright Mode, Night Mode, Pro Video Mode, serta Dual Preview yang akan mengubah layar sekunder menjadi viewfinder kamera ketika ponsel dibentangkan.
Adapun, untuk kamera depannya masing-masing beresolusi 10 MP dengan fitur-fitur yang tak jauh berbeda dengan kamera belakangnya.
Belum ada informasi kapan Galaxy Fold 2 akan dipasarkan di Indonesia. Namun yang jelas, periode pemesanan awal sudah dibuka oleh SEIN dan akan berakhir pada Sabtu (19/9/2020).
Ponsel dengan pilihan warna mystic bronze dan mystic black itu dibanderol dengan harga Rp33,8 juta. Harga tersebut sudah termasuk layanan ekslusif, mulai dari Galaxy Z Premier Service Powered by SC+ untuk perlindungan perbaikan perangkat yang rusaK akibat cairan.
Khusus untuk pemesanan awal, pembeli akan mendapatkan bonus penyuara telinga nirkabel Galaxy Buds Live Black senilai Rp2,599 juta. Selain itu, untuk metode pembayaran tertentu akan mendapatkan tambahan cashback sebesar Rp1,5 juta.
LAWAN SEPADAN
Lantas, ponsel apa yang layak disandingkan sebagai lawan dari Galaxy Fold 2?
Galaxy Fold 2 akan menjadi lawan baru untuk Huawei Mate Xs di Indonesia. Mate Xs merupakan ponsel lipat horizontal kedua yang diproduksi Huawei setelah Mate X.
Mate Xs hadir dengan layar utama OLED berukuran 8 inci, sementara layar sekundernya menggunakan panel AMOLED berukuran 6,6 inci.
Kemudian untuk dapur pacunya, Mate Xs dibekali dengan chipset Kirin 990 5G besutan Huawei. Chipset tersebut dipadukan dengan RAM 8GB dan penyimpanan internal berkapasitas 512GB yang bisa diekspansi menggunakan kartu microSD hingga 256GB.
Adapun, baterai yang digunakan berkapasitas 4.500 mAh dengan kemampuan pengisian daya cepat Huawei SuperCharge sebesar 55W.
Di sektor fotografi, Mate Xs menghadirkan kamera dengan lensa besutan pabrikan kamera terkemuka Leica. Konfigurasi kamera yang digunakan terdiri dari lensa wide 40MP, ultra-wide 16MP, telefoto 8MP, dan Time-of-Flight (TOF) 3D.
Ponsel ini tidak memiliki kamera depan lantaran mekanisme pelipatannya memungkinkan kamera belakang digunakan untuk berswafoto.
Mate Xs yang dibanderol seharga Rp40,999 juta di Huawei High-End Experience Store (HES) yang ada di sejumlah pusat perbelanjaan Tanah Air dan toko resminya di beberapa platform dagang el.
Perlu diingat, walaupun Mate Xs menggunakan sistem operasi Android 10, Anda tidak akan mendapatkan layanan Google Mobile Service. Alhasil, Anda tidak bisa menikmati berbagai aplikasi besutan Google, tak terkecuali Google PlayStore.
Sebagai gantinya, Huawei menghadirkan Huawei Mobile Service dengan App Gallery-nya untuk mengunduh berbagai aplikasi. Anda juga bisa menggunakan mesin pencari Petal Search untuk mengunduh aplikasi dari pihak ketiga dalam bentuk ekstensi file .apk apabila tak tersedia di App Gallery.
Sedikit merepotkan, namun itu adalah konsekuensi yang harus dihadapi oleh pengguna gawai terbaru Huawei setelah perusahaan asal China itu bersitegang dengan Amerika Serikat.