Bisnis.com, JAKARTA – Ponsel murah terbaru besutan Xiaomi, yakni Redmi 9A sudah bisa dibeli mulai Senin (17/8/2020) pukul 13.00 WIB.
Untuk saat ini, ponsel tersebut bisa dibeli melalui situs resmi Xiaomi (Mi.com), platform dagang el Lazada, dan toko resmi Xiaomi (Mi Authorized Store) di seluruh Indonesia.
Ponsel tersebut dibanderol dengan harga Rp1,199 juta untuk varian RAM 2GB dan Rp1,299 juta dengan RAM 3GB. Keduanya memiliki penyimpanan internal dengan kapasitas 32GB yang bisa diekspansi menggunakan kartu microSD berkapasitas sampai dengan 512GB.
Redmi 9A merupakan suksesor dari Redmi 8A yang diluncurkan pada akhir tahun lalu. Menyandang status tersebut tentunya Redmi 9A menghadirkan fitur dan spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan Redmi 8A. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk fitur konektor pengisi daya atau transfer data.
Alih-alih menggunakan konektor USB type-C seperti pendahulunya, Redmi 9A malah kembali ke konektor USB type-B yang kini mulai ditinggalkan oleh banyak pabrikan ponsel Android. Tentunya hal tersebut menimbulkan pertanyaan bagi para Mi Fans—sebutan bagi penggemar produk-produk Xiaomi di Tanah Air.
Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengatakan penggunaan konektor USB model lama dilakukan agar Redmi 9A bisa dijual semurah mungkin dengan performa dapur pacu yang jauh lebih mumpuni. Menurutnya, Redmi seri A memiliki karakteristik konsumen yang sensitif terhadap harga dan benar-benar mencari ponsel dengan harga terjangkau.
“Kalau bicara soal fitur ekstra, kami pastinya ingin melengkapi dengan USB-C. Tapi menurut kami untuk target Redmi 9A adalah mereka yang memang mencari smartphone dengan harganya lebih terjangkau lagi,” katanya belum lama ini.
Alvin mengungkapkan pihaknya mengetahui fakta tersebut setelah melakukan riset pasar di Bandung sebelum memutuskan untuk meluncurkan Redmi 9A. Kala itu dirinya sempat berbincang dengan sepasang konsumen yang hendak membeli Redmi 7A.
Padahal, saat itu Xiaomi baru saja meluncurkan Redmi 8A yang tak lain adalah ponsel entry-level terbaru dengan harga paling terjangkau. Usut punya usut, konsumen tersebut memiliki anggaran yang sangat terbatas.
“Saat itu harga Redmi 7A di Rp1,199 juta dan Redmi 8A di Rp1,399 juta. Kemudian saya bertanya, kenapa tidak menambah Rp200 ribu untuk mendapatkan yang terbaru, namun memang hal tersebut di luar budget mereka,” ungkapnya.
Hal tersebut membuatnya tersadar bahwa perbandingan antara harga dan spesifikasi yang ditawarkan merupakan hal yang sangat krusial untuk mengambil hati konsumen ponsel entry-level. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk mengorbankan beberapa fitur, salah satunya konektor USB Type-C.
Walaupun demikian, Alvin menegaskan bahwa lebih banyak fitur terbaru yang ditawarkan oleh Redmi 9A dibandingkan dengan pendahulunya. Selain itu, beberapa kompetitor diketahui juga masih menggunakan konektor USB Type-B untuk produknya dengan kisaran harga Rp 2juta.
“Perlu dilihat bahwa dari segi spesifikasi Redmi 9A, merupakan smartphone pertama di Indonesia yang menggunakan prosesor Mediatek Helio G25 yang memiliki fitur HyperEngine sehingga mendukung penggunaan fitur gaming yang cukup mulus dan multitasking yang lebih baik. Display smartphone pun juga lebih besar yaitu 6.53” dan kualitas baterai yang memiliki cycle count yang lebih tinggi,” tutupnya.
Bebicara mengenai baterai, Redmi 9A dibekali baterai berkapasitas cukup besar, yakni 5.000 mAh dengan dukungan pengisian daya cepat 10W. Selain itu, fitur lain yang dibawa oleh ponsel yang sudah lebih dahulu meluncur di Malaysia itu antara lain Bluetooth 5.0, Wi-Fi 802.11 b/g/n, radio FM, dual SIM, dan port audio 3,5 mm.