Bisnis.com, JAKARTA - Google mengumumkan kehadiran sejumlah fitur terbaru yang akan membantu proses belajar mengajar secara virtual selama pandemi Covid-19, termasuk pembaruan pada layanan konferensi Google Meet dan alat pembantu pekerjaan rumah baru yang hanya memerlukan foto dari ponsel.
Melansir The Verge pada Rabu (12/8/2020), Google akan menghadirkan tampilan kotak-kotak peserta konferensi yang mampu menampilkan hingga 49 orang sekaligus pada September.
Google pertama kali meluncurkan tampilan kotak-kotak untuk Google Meet pada bulan April dengan kemampuan untuk melihat 16 peserta sekaligus. Fitur terbaru itu tentunya membuat Google Meet akan makin bersaing dengan Zoom.
Google juga akan mengintegrasikan produk papan tulis digitalnya, Jamboard, ke Google Meet pada bulan September. Kemudian pada Oktober, Google akan menambahkan kemampuan untuk mengaburkan atau mengganti latar belakang bagi peserta konferensi layaknya Zoom.
Pelanggan G Suite Enterprise untuk Pendidikan juga dapat membuat ruang terobosan di Google Meet mulai Oktober yang memungkinkan kelas virtual untuk dibagi menjadi diskusi kelompok yang lebih kecil. Pada bulan yang sama, pengajar akan dapat memantau kehadiran muridnya melalui Google Meet secara langsung.
Sementara itu, untuk membantu para moderator dan pengajar menggunakan Google Meet mengelola kelas dengan lebih mudah, Google juga mengumumkan kapan akan meluncurkan kontrol moderasi baru.
Akhir bulan ini, moderator akan dapat menghentikan orang untuk bergabung dalam rapat setelah mereka dikeluarkan dari ruangan atau ditolak masuk dua kali, yang dapat membantu mencegah orang mengganggu kelas yang sedang berlangsung.
Pada September, Google akan mengizinkan moderator mengakhiri kelas Meet untuk semua orang pada saat yang sama, menyetujui atau menolak permintaan untuk bergabung dengan kelas secara massal, menonaktifkan chat dalam rapat, membatasi siapa yang dapat hadir di kelas, dan mengaktifkan setelan yang menang memulai pertemuan sampai guru bergabung.
Di antara beberapa pembaruan non-Meet lainnya yang diumumkan Google pada hari Selasa, Google membagikan alat baru untuk membantu siswa belajar menggunakan ponsel mereka.
Misalnya, siswa sekarang dapat memvisualisasikan hampir 100 konsep dalam biologi, kimia, dan topik STEM lainnya dengan menelusurinya di Google, lalu melihat model konsep tersebut dalam augmented reality di perangkat Android dan iOS. Dan Google akan mengizinkan siswa mendapatkan bantuan untuk masalah pekerjaan rumah hanya dengan mengambil fotonya menggunakan Google Lens atau aplikasi pendidikan milik Google, Socratic.