Proyek Satelit Satria, Pendanaannya Diklaim Hampir Tuntas

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 11 Agustus 2020 | 15:34 WIB
Ilustrasi satelit di luar angkasa. /NASA
Ilustrasi satelit di luar angkasa. /NASA
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pembiayaan proyek Satelit Indonesia Raya (Satria) selangkah lagi tuntas, tinggal menyisakan pembahasan administrasi internal China dan Prancis.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif mengatakan China dan Prancis telah bersedia untuk membiayai proyek Satelit Satria. Proses pemenuhan pembiayaan (financial close) untuk proyek tersebut saat ini telah mencapai sekitar 85-90 persen atau tengah memasuki tahap administrasi internal di kedua negara.

Anang menjelaskan proses administrasi internal umum berjalan cepat. Dia memperkirakan proses tersebut akan selesai paling lambat 2 bulan lagi atau sekitar Oktober 2020.

“Administrasi internal misalnya seperti pembicaraan antara BOD di masing-masing negara terkait finalisasi. Ini perkembangan yang positif sehingga 1-2 bulan lagi akan close pendanaan untuk Satria,” kata Anang kepada Bisnis.com, Selasa (11/8/2020).

Menurutnya, dengan proses pemenuhan pembiayaan yang akan rampung paling lambat 2 bulan lagi, peluncuran Satelit Satria masih akan berjalan sesuai dengan target yaitu kuartal II/2023.

Pihaknya berpendapat bahwa pencarian pendanaan alternatif bukanlah solusi, mengingat proses pembiayaan untuk proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sangat rumit dan kompleks. Pencarian pendanaan alternatif akan memakan waktu dan memulai proses pendanaan kembali ke tahap nol.

“Yang terbaik adalah segera menyelesaikan proses yang sudah berjalan. Tahapannya dari financial close kira-kira telah mencapai 85–90 persen,” ujarnya.

Dia mengakui proses pendanaan sempat mengalami kendala akibat pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia. Pendanaan yang awalnya ditargetkan rampung pada kuartal I/2020, mundur menjadi kuartal III/2020.

Meski demikian, kata Anang, pihaknya terus berupaya agar proyek Satria selesai tepat waktu agar masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati layanan internet cepat.

“Kami tetap memastikan bahwa proyek ini berjalan dan akan direalisasikan pada 2023,” kata Anang.

Sekedar catatan, pada April 2019, Bakti telah menetapkan Konsorsium PSN sebagai pemenang tender satelit milik pemerintah. Konsorsium PSN terdiri dari PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusatara Satelit Sejahtera.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper