Bisnis.com, JAKARTA – Skema neutral host tidak menjadi kebutuhan mendesak dalam menggelar jaringan di pedesaan. Kepastian investasi, regulasi dan insentif yang diberikan pemerintah lebih dibutuhkan oleh para pemain penyedia jaringan infrastruktur telekomunikasi.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Arif Angga mengatakan dalam mennggelar jaringan telekomunikasi, para penyedia jaringan lebih membutuhkan kepastian investasi dibandingkan dengan skema neutral host.
Penyedia jaringan melihat pangsa pasar, apabila terdapat pasar potensial, penggelaran jaringan internet akan berlangsung cepat. Namun, jika kawasan yang akan di bangun memiliki pangsa pasar yang rendah, pembangunan jaringan sulit dilakukan.
Tidak hanya itu, kata Angga, dalam menggelar jaringan para penyedia infrastruktur juga jarak dan akses menuju lokasi. Kawasan pedesaan, kata Angga, selain memiliki skala bisnis yang rendah, juga memiliki lokasi yang jauh dan akses yang sulit.
“Operator butu kepastian investasi dan regulasi bangun jaringan di pedesaan. Jadi pola pikirnya bukan butuh neutral host tapi kepastian investasi dari pemerintah itu apa biar kami mau menggelar di daerah-daerah non komersial,” kata Angga kepada Bisnis.com, Senin (10/8/2020).
Dalam mendorong penetrasi internet hingga ke desa-desa, menurutnya, pemerintah juga harus aktif dalam memberikan insentif kepada penyedia jaringan. Hal itu untuk mengimbangi ongkos operator jaringan telekomunikasi dalam menggelar jaringan ke pedesaan.
Insentif dapat berupa kepastian kemudahan perizinan, keamanan dalam menggelar jaringan, keringan dalam membayar pajak dan BHP USO serta kepasti akan bisnis investasi.
“Membangun infrastruktur di desa itu tidak lebih murah dibandingkan dengan membangun infrastruktur di perkotaan. Itu kata kuncinya, Karena untuk menjangkau lokasi ke desa tentunya lebih jauh dan mahal dibandingkan dengan menjangkau daerah perkotaan,” kata Angga.