RocketLabs Bakal Luncurkan Satelit Milik Canon

Lukas Hendra TM
Selasa, 16 Juni 2020 | 19:34 WIB
Rocketlab
Rocketlab
Bagikan

Bisnis.com, MANADO- Pabrikan satelit yang berfokus di peluncuran satelit kecil, Rocket Lab USA Inc, berencana meluncurkan 7 satelit selambat-lambatnya pada 3 Juli 2020 menggunakan roket Electron.

Dalam keterangan resminya, pabrikan yang berbasis di Long Beach California itu mengungkapkan ketujuh satelit itu berasal dari berbagai pelanggan antara lain Spaceflight Inc, Canon Electronics, Planet Lab dan In-Space Mission. Satelit tersebut akan diluncurkan pada orbit rendah Bumi di ketinggian 500 kilometer.

Ketujuh satelit itu akan diluncurkan dari kompleks peluncuran Rocket Lab 1 Pad A di stasiun Onenui yang berada di Semenanjung Mahia, Selandia Baru. Misi peluncuran kali ini dinamakan ‘Pics Or It Didn’t Happen.’

Muatan utama misi ini adalah CE-SAT-IB dari Canon Electronics Inc. melalui penyedia manajemen misi peluncuran Spaceflight Inc. Satelit CE-SAT-IB bertujuan untuk mendemonstrasikan teknologi Canon Electronics Inc. yakni teknologi pencitraan bumi dengan kamera beresolusi tinggi dan sudut lebar, serta menguji mikrosatelit untuk produksi massal.

Lima muatan lain adalah satelit generasi SuperDove milik Planet Labs Inc. Satelit ini
mampu mencitrakan seluruh daratan Bumi setiap hari. Kumpulan data yang belum pernah terjadi ini membantu para peneliti, mahasiswa, bisnis dan pemerintah menemukan pola, mendeteksi sinyal perubahan awal, dan membuat keputusan tepat waktu.

Kelima satelit SuperDoves ini, Flock 4v, dilengkapi dengan sensor baru untuk memungkinkan kualitas gambar yang lebih tinggi dengan warna yang lebih tajam, lebih cerah, dan nilai reflektansi permukaan yang akurat untuk algoritma canggih dan analisis deret waktu.

Sementara, satu satelit lainnya adalah satelit dari misi perdana satelit kecil Inggris (In-Space Mission) yakni satelit Faraday-1 6U CubeSat. Satelit tersebut adalah misi payload untuk menyediakan rute berbiaya rendah ke orbit untuk startup, lembaga, dan maupun riset dan pengembangan grup perusahaan besar.

Peter Beck, pendiri dan CEO Rocket Lab, mengatakan peluncuran misi hanya beberapa hari terpisah menunjukkan kemampuan unik Rocket Lab untuk memberikan akses ruang khusus dan responsif kepada pelanggan satelit kecil.

"Rocket Lab telah menghilangkan ‘ruang tunggu’ satelit kecil ke orbit. Kami sangat fokus pada kemampuan peluncuran cepat kami dalam beberapa tahun terakhir dan kami bangga mempraktikkannya untuk komunitas smallsat dengan peluncuran hanya beberapa hari terpisah, " katanya dalam keterangan resminya, Senin (15/6/2020) waktu California.

Dia menambahkan pihaknya sangat senang untuk terus memperluas kemampuan ruang responsif perusahaan dengan landasan peluncuran ketiga yang mulai beroperasi sebelum akhir tahun ini.

“Pertumbuhan berkelanjutan dari program satelit Photon kami memungkinkan para operator kecil kami melakukan lebih banyak, menghabiskan lebih sedikit, dan mengorbit lebih cepat," katanya.

Dengan kendaraan peluncuran Elektron baru yang dibangun setiap 18 hari, Rocket Lab tetap pada target untuk mengirimkan peluncuran bulanan untuk sisa tahun 2020 dan hingga 2021.

Salah satunya, peluncuran pertama perusahaan dari Launch Complex 2 untuk Angkatan Luar Angkasa AS (US Space Force) di Q3 dan misi ke bulan untuk NASA menggunakan roket Electron dan platform satelit Photon pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper