Bisnis.com, JAKARTA - Huawei, dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar serangkaian pelatihan daring mengenai keamanan siber sebagai kelanjutan dari salah satu agenda yang tertuang dalam nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
VP Delivery and Services Huawei Indonesia Yang Donghai mengatakan kolaborasi tersebut bertujuan membangun kesadaran dalam membangun keamanan siber yang kokoh.
“Kami fokus dalam menghadirkan kebijakan yang customer-centric, sebagai bentuk keseriusan kami dalam menjamin berlangsungnya operasional jaringan yang kokoh dan stabil, serta mendukung kontinuitas bisnis, bahkan dalam situasi paling ekstrim sekalipun," ujar Yang dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (16/6/2020).
Pelatihan akan diselenggarakan mulai 15 Juni 2020 dengan sejumlah topik, antara lain 'Security Information and Security Overview', dilanjutkan pada 22 Juni 2020 dengan topik 'Network Security Basis', serta pada 29 Juni 2020 dengan membawakan tema “Web Security Protection.”
Sebelumnya, Huawei bersama dengan operator telah membangun lebih dari 200.000 elemen jaringan komunikasi yang meliputi layanan jaringan 2G, 3G, dan 4G yang terkoneksi secara penuh, serta menghadirkan layanan komunikasi bagi 80 persen penduduk Indonesia.
Sejauh ini, Huawei menghadirkan lebih dari 50.000 operasi layanan jaringan per tahunnya bagi pelanggan setelah memperoleh otorisasi dan persetujuan.
Huawei juga telah mengembangkan serangkaian produk teknologi yang mendukung sistem deteksi dini nasional dan inisiatif lain yang digagas oleh BSSN dalam upaya mewujudkan ruang siber Indonesia yang aman.