Bisnis.com, JAKARTA - Pengiriman smartphone di seluruh dunia diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 11,9 persen tahun ini akibat dampak dari pandemi Covid-19.
Penurunan tahunan terbesar ini juga mengindikasikan bahwa industri smartphone atau telepon pintar akan mengalami pemburukan sebelum kemudian berangsur pulih.
Dalam perkiraan pasar terbarunya, perusahaan riset IDC memproyeksikan pengiriman telepon pintar sebesar 1,2 miliar pada 2020, atau turun dari 1,4 miliar tahun lalu.
Perkiraan tahunan ini mengikuti rekor penurunan 11,7 persen year-on-year pada kuartal pertama tahun ini. Proyeksi terbaru IDC tersebut adalah revisi dari perkiraan tahunan pada Februari lalu, setelah virus pertama kali menyerang. Saat itu, IDC hanya memperkirakan penurunan 2,3 persen saja.
Lebih lanjut, IDC memproyeksikan penawaran dan permintaan akan pulih dan penjualan akan mengalami kenaikan pada 2021 karena sejumlah pembelian tidak dibatalkan melainkan ditunda. Proliferasi layanan nirkabel generasi kelima juga akan membantu menghidupkan kembali minat konsumen.
"Apa yang dimulai sebagai krisis penawaran telah berkembang menjadi masalah permintaan global," kata Analis Pelacak Perangkat Seluler Dunia IDC Sangeetika Srivastava, dilansir Bloomberg, Kamis (4/6/2020).
Dia menjelaskan, lockdown dan meningkatnya pengangguran telah mengurangi kepercayaan konsumen sehingga prioritas pengeluaran difokuskan kembali untuk barang-barang penting. Hal ini secara langsung berdampak pada penyerapan telepon pintar dalam jangka pendek.
Selain itu, menurut IDC, pasar domestik China hanya akan melihat penurunan satu digit karena negara itu lebih awal pulih dari wabah. Eropa yang mencatatkan korban virus Corona lebih banyak, diperkirakan akan mengalami penurunan pengeluaran dan permintaan yang lebih dalam.
"Di sisi yang lebih cerah, 5G diharapkan menjadi katalis sepanjang periode perkiraan, yang akan memainkan peran penting dalam pemulihan pasar ponsel cerdas di seluruh dunia pada tahun 2021," kata Srivastava.