Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintrisan (startup) berbasis makanan dan minuman, menjadi salah satu sektor yang paling diincar oleh para investor, kendati perekonomian global sedang tertekan oleh wabah virus corona.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menilai beragam inovasi yang dilakukan oleh startup makanan dan minuman di tengah pandemi Covid-19 dinilai menarik bagi para investor.
"Momentum ini mungkin dikejar oleh para investor untuk mengucurkan dana dalam jumlah besar. Terutama, agar startup-startup terkait bisa mengeksekusi strategi internal tiap perusahaan," kata Edward kepada Bisnis, Minggu (17/5/2020).
Namun, lanjut Edward, keberlangsungan investasi tetap bergantung pada tingkat kejituan serta daya tahan dari strategi yang diterapkan perusahaan pada saat terjadi penurunan trafik penjualan, baik di pusat-pusat perbelanjaan besar maupun ritel.
Kegiatan bisnis dikatakan harus digarap dengan cara yang yang lebih inovatif setelah konsumen tidak lagi berbelanja di mal atau tempat umum lainnya.
"Pilihan pola pemasaran melalui sosial media akan menjadi cara ampuh untuk menjaring calon pembeli," tutup Edward.
Seperti diberitakan sebelumnya, beberapa perusahaan rintisan di sektor makanan dan minuman seperti Yummy Corp, Kopi Kenangan, dan Fore Coffee menyiasati hantaman pandemi Covid-19 dengan berbagai macam strategi inovatif.
"Kami lebih heavy dari biasanya dalam mengakuisisi pelanggan baru. Dari yang sebelumnya lebih fokus ke pekerja profesional, sekarang target pasar diperluas untuk mengakomodasi kebutuhan makan siang dan makan malam mereka yang di rumah saja," ujar Marketing Director Yummy Corp Raetedy Refanatha kepada Bisnis akhir pekan lalu.
Selain itu, lanjut Raetedy, perusahaan memiliki sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) untuk menjamin mutu dan keamanan makanan (food safety). Perusahaan juga meluncurkan produk baru, salah satunya layanan makanan siap saji ready-to-heat, yakni EasyCook.
Di sisi lain, Kopi Kenangan juga telah menyiapkan berbagai strategi inovatif untuk menyiasati Covid-19. Pendiri dan Chief Executive Officer Kopi Kenangan Edward Tirtanata mengatakan perusahaan melakukan penambahan layanan pengiriman ke dalam aplikasi Kopi Kenangan.
Ke depannya, lanjut Edward, perusahaan berencana melakukan beberapa hal lain, yakni meluncurkan produk anyar, melakukan investasi di sektor teknologi, dan meningkatkan perlindungan terhadap karyawan di tengah pandemi Covid-19.
"Saat ini, kami sudah meningkatkan protokol higienis dengan menempatkan UV sterilizer, free hand sanitizer, disinfecting area kerja, mencuci tangan satu jam sekali, cek suhu tubuh pegawai dan ojek daring, serta membuat seragam baru yang dilengkapi face shield, masker, dan sarung tangan," ujar Edward kepada Bisnis.
Adapun, sejak Juli 2019 Kopi Kenangan membuka 30 gerai setiap bulannya. Khusus di wilayah Jabodetabek, lanjut Edward, hanya 21 kecamatan yang belum memiliki toko gerai Kopi Kenangan.
Sementara itu, perusahaan rintisan kopi kekinian lainnya, yakni Fore Coffee, juga memaksimalkan akses daring untuk para pelanggan.
CEO Fore Coffee Elisa Suteja mengatakan upaya tersebut dilakukan seiring dengan perubahan pola belanja pelanggan yang terjadi selama pandemi Covid-19. Pola belanja pelanggan Fore Coffee, jelasnya, beralih dari pembelian per gelas menjadi paket literan.
"Fore Coffee tengah mengembangkan at home produk line serta memperluas sales channel ke marketplace untuk menjawab perubahan pola belanja pelanggan tersebut," ujar Elisa kepada Bisnis.